Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Dalam Sepak Bola Akar Rumput, Pelatih (Guru) dan Orangtua adalah Teladan Fair Play

Diperbarui: 6 Maret 2023   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW


Dalam permainan sepak bola akar rumput, sikap dan karakter fair play (kesatria, jujur, wajar, adil) yang ditunjukkan pelatih dan orangtua adalah teladan bagi anak-anaknya. Ujungnya, tertanam fair play pula bagi anak untuk kehidupan nyata.(Supartono JW.06032023)

Ilustrasi Supartono JW

Bila pikiran dan hatinya tidak tersentuh, maka sikap fair play hanya sebatas harapan. Dalam sepak bola akar rumput, pelatih dan orangtua adalah teladan perbuatan fair play.

(Supartono JW. 06032023)

Kendati dijalankan secara mandiri dalam semua aspek, meski kegiatan yang dilakukan seharusnya menjadi tanggungjawab stakeholder terkait, namun nyatanya Kompetisi Sepak Bola Usia Dini bernama Liga Fair Play U-15 yang dihelat oleh Indonesia Junior Soccer League (IJSL), sudah berjalan hingga pekan ke-5 dari rencana 15 pekan, sebab Liga diikuti oleh 16 peserta. Sistem setengah kompetisi.

Pilot project

Liga yang saya sebut dengan LFP IJSL U-14 2023, sejatinya adalah sebuah Pilot Proyek untuk Sepak Bola Akar Rumput Indonesia.

Pilot Project adalah metode yang digunakan untuk menguji efektifitas, dampak dan keekonomisan suatu program. Ini merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi suatu program sebelum dijalankan secara komersial. Pilot Project juga dapat menghasilkan data dan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi sebuah program.

Karenannya, keberhasilan atau kegagalan LFP IJSL U-14 ini, akan dapat diukur datanya setelah 15 pekan laga dijalankan.   Kemudian, apakah sesuai data, akan disimpulkan berhasil atau gagal, maka data-data setiap pekan akan dapat digunakan sebagai acuan untuk menjalankan LFP yang sesungguhnya, seluruh peserta (semua bagiannya) wajib lulus sesuai standar dan kriteria fair play.

Indikator keberhasilan atau kegagalan, nantinya dapat dilihat dari data-data kecerdasan intelegensi (otak) dan personality (kepribadian) semua.pelaku yang terlibat dalam LFP ini.

Siapa pelaku LFP ini?
1. Peserta (SSB atau sejenisnya) di dalamnya ada:
a. Perwakilan (ujung tombak) yang ada di dalam WA Grup (WAG) LFP
b. Penanggungjawab/Pemilik SSB/Ketua
c. Ofisial (Manajer, Pelatih, Medis, Bagian.Umum, dll)
d. Siswa/pemain
e. Orangtua siswa/pemain
f. Penonton/pendukung SSB di luar Orangtua siswa/pemain

2. Komisi Perwasitan
3. Panitia
4. Tim Kesehatan
5. Tim Keamanan
6. Media dan Media partner
7. Sponsor/Donatur
8. Stakeholder terkait

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline