Persoalan jersey tanding, sangat sering terjadi, tim home tidak mau berkompromi, tidak mau diajak kerjasama saling memudahkan, tidak mau rendah hati, tetapi malah membikin sulit dan kesusahan tim yang disebut sebagai away (tandang).
Mereka saya sebut sebagai oknum yang tidak pantas ada di sepak bola akar rumput, menciderai sumbangsih sepak bola akar rumput dalam pengembangan kecerdasan TIPS, kognisi, afektif, dan psikomotor anak.
(Supartono JW.28092022)
Peranan sepak bola akar rumput dalam mendidik dan mengembangkan daya kognisi, afektif, dan psikomotor anak, bila diindentifikasi terjadi di segala lini pondasi untuk kehidupan nyata, bukan hanya untuk sepak bola.
Kali ini, saya akan membahas betapa luar biasanya, nilai-nilai kehidupan yang termaktub dalam peraturan menyoal penggunaan jersey/kostum tim dalam kompetisi sepak bola.
Sebab, dalam kompetisi sepak bola anak-anak akar rumput Indonesia (usia dini dan muda), yang justru banyak dihelat oleh Operator Swasta, bukan PSSI, sejak dini, anak-anak sudah dididik disiplin dalam hal jersey.
Mulai anak-anak usia 12 sampai usai 17 tahun, oleh Operator Kompetisi/Turnamen yang digelar pihak Swasta, sudah wajib disiplin dalam hal mengenakan jersey.yang tidak boleh sama dengan tim lawan, termasuk para pembina/pelatihnya di pinggir lapangan.
Bahkan, peraturan atau manual kompetisinya juga tegas, menyebutkan bahwa tim away (tim tandang, yang disebut kedua), wajib menyesuaikan jersey timnya dengan tim home (tim kandang, yang disebut pertama).
Untuk jersey ini, mulai kaos pemain, celana pemain, kaos kaki pemain, kaos kiper, celana kiper, kaos kaki kiper, di dalam tim tidak boleh sama, apalagi dengan tim lawan, termasuk rompi.
Sebagai contoh:
Tim Home: