Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Mahasiswa-Buruh Demo, Artis-Influencer Minta Maaf, Omnibus Law RUU Cipta Kerja Jalan Terus

Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tribunnews.com

Di tengah pandemi corona dan berbagai polemik yang terus mengguyur Indonesia, terutama yang justru di ciptakan masalahnya oleh para elite partai politik baik di parlemen maupun pemerintahan, kini ada polemik yang justru dibuat oleh beberapa artis dan influencer di +62. 

Apa yang dapat diungkap coba dengan peristiwa yang saya sebut konyol ini. Sebab, alasan mereka dengan apa yang sudah diperbuat benar-benar konyol. Menerima pekerjaan, tapi tidak tahu pekerjaan itu untuk apa? 

Di mana kecerdasan, kepekaan, perasaan, rasa peduli mereka kepada rakyat bangsa ini, justru menerima pekerjaan yang bertolak belakang dengan nurani rakyat!

Apakah selama ini "mereka" tak membaca berita? Tak menonton televisi? Tidak melihat apa yang sedang terjadi di Republik ini, khususnya menyangkut pekerjaan yang mereka terima, tanpa mempelajari dan bertanya "itu" untuk apa! Lalu, baru meminta maaf setelah mereka melakukan pekerjaan dan baru tahu ternyata itu untuk apa! Konyol!

Apa mereka baru tahu setelah sejumlah buruh dan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2020)? 

Mengapa bisa terjadi, dan akhirnya sejumlah artis dan influencer minta maaf terkait postingan yang dinilai mempromosikan Omnibus Law RUU Cipta Kerja melalui video berdurasi pendek yang diunggah ke akun media sosial dengan tagar #IndonesiaButuhKerja.

Tak pelak promosi yang dilakukan para artis ini pun menuai kritik dari warganet karena para publik figur itu tidak memahami perasaan para pekerja yang sedang berjuang agar RUU Cipta Kerja tidak disahkan.

Masa mereka tidak tahu? Padahal proses RUU Cipta Kerja ditolak pengesahannya oleh kebanyakan pekerja dan organisasi buruh karena dianggap merugikan dan menghilangkan hak-hak pekerja sudah berlangsung sejak kapan?

Baru setelah kejadian, karena hanya memikirkan dirinya dan uang, lalu mereka dengan entengnya bilang  tidak tahu dan minta maaf melalui media sosial, setelah mendapat kritikan.

Coba, ada lho artis yang bilang bahwa awal mulanya ia menerima tawaran pekerjaan untuk melakukan promosi dan mengaku hanya diminta membuat video kreatif, namun dalam arahan yang diberikan tidak disebutkan mengenai promosi produk hukum apapun. Coba, kok bisa menerima pekerjaan seperti itu?

Namun, juga ada yang mengaku memang mendapat brief untuk melakukan kampanye #IndonesiaButuhKerja. Namun, dalam brief yang diterima, tidak ada kata-kata Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan tidak ada kerja sama mengenai keterkaitan kampanye dengan politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline