Entah setelah KAMI dideklarasikan, kira-kira apa yang akan terjadi di negeri ini. Apakah KAMI akan dapat beredar, berjuang, dan memperjuangkan nasib rakyat dan membuat negara yang ibarat kapal ini telah bergerak melenceng dari kiblat sesuai cita-cita para pendiri bangsa? Apa kah KAMI akan mendapat perlawanan dan pertengan dari "mereka?"
Semoga, hadirnya KAMI memang tulus dan demi menyelamatkan arah bangsa dan negara ini yang telah melenceng karena dikendalikan oleh elite politik dan partai politik yang tidak amanah karena dikuasai oleh oligarki dan dinasti politik.
Hari ini, di Jakarta telah dideklarasikan sebuah perkumpulan bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Latar belakang lahirnya KAMI, karena negara ini sekarang dianggap telah melenceng jauh dari yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa.
Namun, setelah saya coba buka liputan pemberitaan, tenyata tidak semua media online mewartakan deklarasi KAMI, bahkan media yang saya sebut mainstream pun tak ada ulasannya. Mungkin, media online mainstream ini belum menayangkan liputannya, atau akan mewartakan dalam tayangan media cetak mereka? Kita lihat saja.
Yang pasti, deklarasi KAMI, seharusnya menjadi berita besar nasional. Melebihi berita tentang dinasti politik, Djoko Tjandra, corona, dan lainnya di negeri ini.
Tapi inilah fakta di Republik ini, ternyata menyoal liputan dan pewartaan sebuah berita memang sudah ada desain khusus. Sebab, media massa di zaman ini, juga sudah menjadi "alat politik" untuk kepentingan siapa yang sedang berkuasa, bukan untuk kepentingan rakyat.
Terlebih, bila melihat siapa di balik pendeklarasian KAMI. Jelas, bila sampai masyarakat menjadi tahu tentang deklarasi ini, lalu berpihak kepada KAMI, alamat akan berbahaya bagi para elite partai di parlemen maupun pemerimtahan, juga partai politik dan para cukong yang menjadi sutradara "mereka".
Tengok saja, siapa di balik pendeklarasian KAMI. Ternyata, sejumlah tokoh hadir. Dan ternyata, tokoh-tokoh tersebut adalah yang selama ini sangat vokal dan kental bersuara membela kepentingan bangsa dan negara.
Namun, bagi para pendukung pemerintah, parlemen, dan partai, para tokoh di deklasrasi KAMI ini adalah dianggap "musuh" mereka.
Tokoh tersebut di antaranya adalah
Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy, Abdullah Hehamahua hingga Said Didu dll.
Dalam deklarasi pun mereka menyatakan bahwa koalisi ini merupakan gerakan moral yang terbentuk atas keresahan bersama terhadap kondisi bangsa terkini.