Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

(18) Ramadan Tak Biasa, Meneladani Didi Kempot, dan Penggemarnya

Diperbarui: 11 Mei 2020   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Supartono JW

Bila terbuka mata hatinya, berbagi itu membahagiakan meski dalam kesusahan. (Supartono JW.11052020)

Ramadan Tak Biasa, di tengah pandemi corona, pagi ini sudah memasuki hari ke-18. Banyak pelajaran yang dapat saya ambil di tengah masyarakat kita dan dijadikan contoh/teladan bagi masyarakat lainnya. 

Satu di antara pelajaran itu adalah menyoal berbagi ala Didi Kempot dan penggemarnya yang akan sulit terulang kisahnya. 

Kendati kisah berbagi di masa pandemi corona banyak di lakukan oleh berbagai pihak dan individu di Indonesia. Lalu, banyak pula pihak yang malah tidak amanah dalam berbagi, karena dana dan bantuan sosialnya malah diselewengkan. 

Karya kemanusiaan Didi

Namun, kisah berbagi yang satu ini, di dalam bulan Ramadan saat pandemi corona, yakin tak akan dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Dia adalah kisah berbagi yang diinisasi oleh seorang musisi dan didukung penuh oleh penggemarnya. 

Musisi menyanyikan lagu, para penggemarnya menyisihkan dana. Itulah kisah yang hanya dalam waktu sekitar tiga jam, Maestro Campur Sari, Almarhum Didi Kempot melakukan pentas dari rumah dengan tujuan menggalang dana untuk membantu pencegahan, antisipasi, dan penanganan Covid 19 (PAPC19) di Indonesia. 

Ternyata dari penggemarnya di seantero nusantara, terkumpul dana tidak kurang dari 7 miliar. Ini adalah rekor sepanjang Ramadan dan bisa jadi juga rekor satu-satunya di Indonesia sejak negeri ini merdeka, penggalangan dana yang dilakukan oleh seorang musisi dapat menggugah hati masyarakat Indonesia sedemikan hebat. 

Terlepas dari ke-maestroan-an Almarhum Didi, dapat dipastikan bahwa dana 7 miliar lebih itu tidak akan mudah terkumpul dalam waktu tiga jam, bila para penggemar Didi Kempot memang tidak terbudaya dan memiliki kebiasaan berbagi. 

Pentas dari rumah itu, ternyata sebagai pentas perpisahan sang maestro, juga tidak pernah terpikir oleh para penggemarnya, bahwa itu adalah pentas terakhir Almarhum sebelum menghadap Sang Khalik. 

Andai saja para penggemar tahu, bahwa itu adalah pentas terakhir Didi, yakin dana yang terkumpul bisa jadi akan puluhan miliar. Yang pasti, kolaborasi antara Didi dan penggemarnya, menjadi kolaborasi yang sangat wajib diteladani oleh siapapun pihak di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline