Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Semoga Shopee Liga 1 2020 Berjalan Lancar dan Sukses

Diperbarui: 28 Februari 2020   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BolaSport.com

Publik sepak bola nasional akan kembali disuguhi laga-laga seru dalam kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional yang akan tetap bernama Shopee Liga 1 (SL-1) 2020 dan sebanyak 18 tim akan beradu menjadi kampiun. 

Namun, belum lagi kompetisi bergulir, publik sepak bola nasional sudah trauma dengan empat hal yang sangat akrab dengan kompetisi garapan PSSI ini. 

Apa saja empat hal itu? Pertama, menyoal jadwal kompetisi, yang selama ini menjadi kelemahan utama PT LIB dalam memenej. Bila tidak bentrok dengan kepentingan TC timnas, bentrok dengan jadwal siaran langsung timnas, jadwal juga dapat berubah karena agenda politik, agenda lain, pun lebih sering karena rusuh suporter. 

PSSI sudah mengucap janji khusus yang layak ditunggu pembuktiannya, yaitu menyoal gebrakan menggelar Liga 1 2020 sesuai jadwal. Sebab, selama ini, menyoal jadwal, adalah bagian manajemen terburuk dari PT LIB alias PSSI. 

PSSI juga harus sangat cermat menyesuaikan jadwal sesuai dengan kalender FIFA. 

Kedua, menyoal wasit. Masalah wasit sudah menjadi klasik dan seolah mendarah daging dengan sepak bola nasional. Masalah wasit ini ada dua pokok soal, yaitu kualitas individunya dalam memimpin jalannya laga dan  kualitas personalnya, yang sangat rentan diatur mafia. 

Menyoal kualitas individu wasit, PSSI melalui PT LIB akan melengkapi tugas wasit saat memimpin laga dengan menggunakan dua alat bantu, yaitu vanishing spray dan alat komunikasi. 

Penggunaan dua teknologi yang sudah sering digunakan pada laga-laga internasional itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertandingan Liga. Namun, menyoal mafia yang dapat dengan mudah menyusup ke personal wasit, yakin Satgas Antimafia Bola sudah punya resepnya. 

Ketiga, masalah suporter. Hingga kini, garansi PSSI, PT LIB dan pihak Kepolisian pun masih menjadi tanda tanya. Benarkah, suporter yang sudah teridentifikasi antar klub yang saling tak akur, akan benar-benar menjadikan gelaran kompetisi lancar aman tak memakan korban, pun tak membuat jadwal menjadi molor? 

Apa yang sudah dilakukan oleh Divisi Suporter PSSI dalam sosialisasi menyoal etika menjadi suporter yang benar sudah tersampaikan semua ke semua suporter klub SL-1? 

Apa jaminannya bila SL-1 benar-benar akan jauh dari rusuh suporter? Seharusnya ada perjanjian hitam di atas putih antara PSSI-PT LIB dengan masing-masing penanggungjawab atau pemimpin suporter setiap klub agar ada rasa aman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline