Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Tahu Diri, Hidup Tak Bisa Sendiri

Diperbarui: 3 Februari 2020   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: YoutubeSupartonojw

Hidup tidak bisa sendiri. Setiap tangga kesuksesan dan keberhasilan pasti ada pihak lain yang terlibat. Maka, sekadar berkabarlah sudah cukup membahagiakan dan doa akan terus mengiringi. (Supartono JW.02022020) 

Bicara balas budi, tentu cara-cara para pemimpin bangsa atau para elite partai politik dengan rakyat biasa tidak akan sama. 

Terkini, para pemimpin bangsa, terutama Presiden dan kabinetnya, sedang menunjukkan drama balas budi yang dapat dilihat dan ditonton rakyat. 

Balas budi kepada para partai koalisi dan pendukungnya tentu dengan cara  yang murah dan tanpa harus susah-susah, karena sedang memegang tampuk kekuasaan, maka tinggal bagi-bagi kursi dan jabatan gratis dengan gaji dan tunjangan fantastis dari uang rakyat, mumpung hidup sedang di awang dan terbang, tidak membumi. 

Sementara, rakyat biasa tak mungkin dapat melakukan hal seperti itu, karena tetap berpijak di tanah, tak dapat terbang dan mengawang. 

Pengalaman pribadi 

Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya coba mengungkap persoalan balas budi untuk kalangan rakyat biasa saja. 

Menyoal balas budi ini, mungkin sedikit pengalaman saya pribadi bisa sebagai deskripsi. 

Sepanjang hidup saya, alhamdulillah, selain memohon dan senantiasa berdoa kepada Allah, selain orang tua dan saudara yang berperan utama, di ingatan saya masih terpatri siapa sosok yang sejak saya memasuki dunia pendidikan, olahraga, dan seni, benar-benar menjadi teladan saya dan wajib menjadi tempat saya membalas budi. 

Bila harus menyebut sosok-sosok itu misalnya, maka tak akan lepas dari memori saya Ibu Las (Guru TK), Bapak Mustam dan Bapak Jamiran (Guru SD), Bapak Syukur (guru SMP), Bapak Sunarto (guru SMA sekaligus pelatih bola), Bapak J.D. Parera (Dosen S1), Bapak Sumardi (Dosen S2), N. Riantiarno (Suhu Teater Koma), Ronny Pattinasarany (pembimbing dan panutan sepak bola). 

Karenanya untuk mereka itulah, saya coba abadikan ungkapan terima kasih itu dalam sebuah lagu, yang hanya direkam sederhana dan sudah saya upload dalam youtube supartonojw. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline