Kisruh akibat Pilgub, Pilpres dan pro kontranya, hingga dibentuknya Kabinet Indonesia maju serta kasus Harley Davidson, dan lainnya du pusaran politik memang terus menggerus hati dan pikiran rakyat.
Namun, ternyata kini, masyarakat justru lebih heboh dengan fakta munculnya ular kobra di berbagai daerah Indonesia.
Kini ular kobra seolah tengah meneror sejumlah daerah. Ular kobra yang sangat berbahaya, jumlahnya bahkan ada yang mencapai puluhan, membuat warga resah.
Di Jabodetabek, hampir semua warga telah dihebohkan oleh ular kobra ini, dan Dinas Pemadam Kebakaran, menjadi tulung punggung pengamanannya.
Bahkan di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, sebab adanya anakan kobra di lingkungannya, satu keluarga terpaksa harus mengungsi. Setali tiga uang, di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur pada Jumat (6/12/2019).
Pertanyaannya, mengapa kini muncul ular kobra di mana-mana? Akibatnya ada warga yang berpikir negatif. Jangan-jangan memang ada yang sengaja menyebar benih ular kobra.
Menurut peneliti Herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Amir Hamidy, memberikan penjelasan saat dihubungi awak media, Minggu (8/12/2019).
Dijelaskan bahwa herpetologi merupakan ilmu yg mempelajari reptil dan amfibi. Pulau Jawa dengan tanahnya yang subur adalah habitat asli ular kobra.
"Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer," tambah Amir.
Terlebih, saat memasuki musim penghujan seperti saat ini. Musim penghujan menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra.
"Karena kan ini musimnya. Jadi memang musim ular menetas ini di awal musim penghujan," kata dia.