Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Amanat BJ Habibie untuk Sepak Bola Nasional

Diperbarui: 12 September 2019   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokunen pribadi Indra Sjafri

Tak banyak yang tahu, bahkan media pun jarang mengekspos bagaimana perhatian Bapak Telnologi Indonesia kepada sepak bola nasional, yang kini Timnas Seniornya sedang terpuruk dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Atas wafatnya Bapak Teknologi, Presiden Republik Indonesai ke-3, di luar persoalan pemerintahan, bangsa dan negara, yang selama ini ditangani secara cermat, tersimpan nasihat almarhum untuk sepak bola nasional. 

Ternyata apa yang menjadi pesan almarhum, sangat jarang diapungkan oleh pemimpin bangsa Indonesia yang lain dan terekspos di media massa. 

Apa pesan sekaligus harapan almarhum kepada sepak bola nasional yang terus jauh dari prestasi Timnas Seniornya? 

Pelatih sepak bola nasional yang kini dipercaya membesut Timnas U-23 lah yang beruntung mendapatkan pesan sekaligus amanat yang ternyata selama ini sudah dipraktikan oleh Indra dalam setiap tim yang diasuhnya. 

Rabu petang (11/9/2019) begitu kabar duka atas wafatnya Bachruddin Jusuf (B.J.) Habibie, pukul 18.05 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, sekitar lima puluh dua menit kemudian, (18.57) Indra Sjafri langsung memberikan kisah betapa almarhum sangat memperhatikan sepak bola nasional melalui pesan WhatsApp kepada saya. 

Dalam rasa duka mendalam, Indra bercerita bahwa melalui jalur sepak bola, ia menjadi salah satu pelatih yang pernah diundang ke kediamannya sekaligus diberikan pesan, yang kini menjadi amanah. 

Indra bertutur, "Saya sangat berterima kasih pernah diundang ke rumah kuningan, beliau baik sekali dan detail dalam menyelaskan sesuatu." Lanjut Indra, "Beliau yang nasehati saya, bangun sepakbola tidak cukup teknis sepakbola tapi moral dan spritual juga harus dibangun." ungkap Indra penuh kesedihan mendalam. 

Tak banyak yang tahu bahwa ternyata almarhum juga sangat detil melihat kondisi sepak bola nasional yang terpuruk. 

Memang pada faktanya, pembinaan dan pelatihan sepak bola nasional mulai dari akar rumput hingga Timnas, selama ini lebih berkutat hanya di sektor teknis, yaitu bicara skill dan fisik. 

Jauh dari pendekatan kecerdasan intelgensi yang melahirkan kecerdasan berpikir, kecerdasan personaliti atau mental. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline