Lihat ke Halaman Asli

suryansyah

siwo pusat

Varian Delta Rebut Pole Position, Vaksinasi Kejar Setoran

Diperbarui: 23 Juli 2021   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vaksinasi. foto dok pribadi

SAYA termasuk beruntung. Sudah dua kali divaksinasi. Ikut rombongan Dewan Pers pada 27 Februari 2021.

Semua berjalan lancar. Aman dan nyaman. Tidak ada efek samping. Tidak merasakan apapun. Alhamdulillah.

Awalnya agak takut. Sehari sebelumnya, beberapa wartawan yang divaksin Sinovac ambruk. Rerata pusing, mulai, lemas. Bahkan ada yang pingsan. Saat observasi selama 30 menit.

Kabar Hoax kontan tersebar. Di grup whatsap. Terus merambat ke media sosial. Masyarakat awam terpengaruh. Jadi parno. Segelintir orang menolak vaksin. Ada yang bilang haram karena mengandung lemak babi.

Kementerian kesehatan langsung jumpa pers, klarifikasi. Tentu setelah melakukan observasi terhadap pasien yang jadi 'korban'.

Ternyata banyak faktor penyebabnya. Ada yang begadang sebelum divaksin, kurang tidur, dan tidak sarapan atau makan. Maklum wartawan tidurnya di jam kecil. Alasannya habis deadline.

Jadi bukan karena vaksinnya. Melainkan kondisi tubuh yang tidak fit. Pun rasa takut yang berlebihan. Pikiran campur aduk tak karuan.

"Kalau takut duluan, pasti tensi darah akan tinggi. Jantung berdetak kuat. Badan akhirnya lemas," kata seorang petugas yang melakukan skrining  terhadap saya.

Vaksinasi adalah pemberian Vaksin. Tujuan untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.

Jadi bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Tidak menjadi sumber penularan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline