Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Bapak dan Lintang Waluku

Diperbarui: 13 November 2022   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Lelaki pertama dalam hidupku yang mengenalkanku
pada Lintang Waluku
: mengajariku tentang akarku,
keluarga petani sederhana
di Pantai Selatan Pulau Jawa

Lelaki pertama yang mengenalkanku
membiasakan bibirku melafalkan ayat Qulhu
: Qulhu Allahu Ahad
: Katakan sesungguhnya Allah itu Maha Tunggal

Lelaki pertama yang mengajakku
berjalan beriringan bersamanya
dengan kaki telanjang menapak bumi
memandangi langit Timur
yang masih menyajikan ekor Lintang Kemukus di Subuh hari
: komet Halley yang 76 tahun sekali
menyapa penduduk bumi

Lelaki pertama yang dengan tangannya sendiri
membimbing jari-jari mungilku
menjalin dua helai janur menyatu
menjadi selongsong ketupat

: helai janur kiri perlambang lingga,
helai janur kanan perlambang yoni,
mengutuh menjadi kehidupan

: menjalin ketupat.
Kupat.
Ngaku lêpat.
Untuk selalu ingat bahwa
manusia itu tempatnya khilaf, lupa, dan salah,
sehingga bersedia meluaskan hati untuk ikhlas memaafkan

Lelaki pertama yang mengenalkanku
pada kosa kata
Dewa Ruci,
Kurusetra,
"Werkudoro/Bimo, Arjuno/Janoko, Puntodewo, Nakulo-Sadewo"

: menjadikanku remaja
yang tadinya mengidolakan Puntadewa
karena kejujurannya,
lalu karena Sang Yudistira itu 'berbohong' tentang Aswatama,
maka idolaku bergeser pada Rsi Bhisma

Bapak
pada diriku mengalir DNA-mu
"bekal"-ku membentuk DIRI menjadi versi terbaik
raga dan jiwa

Peluk jauh, Bapak, dari Putri Pembarepmu
Selamat Hari Ayah Nasional
12 November 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline