Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Zenith dan Nadir

Diperbarui: 4 Februari 2021   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rara Mendut dari cover buku Y.B. Mangunwijaya


zenith dan nadir
aku berselendang kesumba menabur kesuma
mencari ragamu, namun tiada kujumpa

aku pergi ke Utara, tersesat di Pura Ulun Danu Batur yang meru sebelasnya beraura tiada tara;

: ke Timur Laut, Pura Agung Besakih memberiku sirih untuk kukinang dan benang untuk kurajut;

: ke Timur, Pura Lempuyang Luhur menyapaku dengan untaian Jepun berkelopak subur;

: ke Tenggara, Pura Luhur Andakasa mendekapku dengan segera;

: ke Selatan, Pura Uluwatu meminjamkanku titian dan jembatan;

: ke Barat Daya, Pura Tanah Lot membuatku bersimpuh tak malu menyeraya;

: ke Barat, Pura Batukaru memintaku meletakkan beban yang terasa semakin berat;

: ke Barat Laut, Pura Pucak Mangu  menyakinkanku bahwa cinta kita pasti bertaut;

zenith dan nadir
aku berselendang wilis menarikan Rejang Dewa
mencari ragamu: tiada
hanya saja selalu kurasa ada yang mencuri pandang
mengawasiku dari kejauhan

:
engkaukah itu, Kangmas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline