Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Pantai Nan Damai

Diperbarui: 1 Februari 2021   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pantai | dokpri

Sebuah pantai nan damai
pernah singgah dalam lini masaku
kau pagut keterpanaanku
sekali hentak
sekali sentak
setelah itu, kau menghilang
aku, tentu saja, kehilangan
garis dan waktu bersekutu, menjadi halang

hanya sisa satu adegan
untuk bisa dikenang

:
sebutir kerang
yang kuletakkan di telapak tangan
kau sentuh mesra, dan kau balikkan


Lalu kau kini telah kembali
menegaskan kebenaran ucapanmu, dulu

apa yang ada di mimpi
akan terjadi dalam sehari-hari

seperti halnya mimpiku tentang sembilan butir merica
senyata tawa renyahmu di telepon kemarin malam
hingga kubayangkan tawa itu menyipitkan matamu yang selalu menawanku

kau memang begitu
dalam diam anggunmu
guraumu selalu hadir tak terduga
menghangatkan duniaku
yang tengah beku

dan ya, kau kini telah kembali
meski aku seringnya gagal untuk memahami

terima kasih
untuk sudah kembali lagi

31 Januari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline