Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Dongeng Teratai

Diperbarui: 30 Januari 2021   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Teratai | dokpri

Oh, hai, Kekasih
Mereka ingin kuberpuisi tentang dongeng

Namun kurasa aku begitu lelah mencoba memunguti kata-kata
yang ada di putikmu

Tergelung
di relung
kuncupmu

Maka mekarlah
sebentar saja

Kata-kata kutampung
dalam cawan kencana
pemberian Bunda

Kutiupkan mantra harapan
sehela napas kesaksian
sekilas wangi dupa
dan cahaya purnama
yang menembus Sang Mega Seta

rupanya kata-kata sedang enggan jadi puisi
mereka memilih menjadi kalimat-kalimat pendek yang menyihir pikir

: I'm Sory,
: Please Forgive Me,
: Thank You,
: I Love You

secepat detak jantung ia bergaung sambung menyambung
: Create your own miracle

Aih indahnya!
terima kasih, Kekasih
sudah hadir menyapaku
yang terkapar oleh rasa ingin bersua
sedalam rasa laut pada ciuman cakrawala
sedalam rasa senja pada warna merah tembaga


29 Januari 2021

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline