Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Sasmita

Diperbarui: 24 Januari 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berkendara saat hujan | liveabout.com

Bau tanah basah. Aspal jalanan terlihat lebih legam. Pavingblock di parkiran yang biasanya abu-abu muda menjadi kelabu tua akibat air yang merembesi pori-porinya. Noda tetes hujan berjejak di badanku. Dedaunan pohon menyisakan butir air di ujung paling pucuknya. H2O yang menggelayut manja itu hanya menunggu gaya gravitasi bumi yang akan memaksanya rebah ke bumi.
Tak bisa melawannya.

Seperti pagi tadi, di tikungan Antasari. Saat tiba-tiba pengendara motor tepat di depan kiri saya terpelanting dan jatuh. Melintang hingga jika saya tak segera menginjak dalam-dalam pedal rem mobil, maka roda belakang motor akan terlindas roda depan kiri saya. Siapa yang bisa menolak untuk "ditempatkan" tepat di koordinat berselisih berapa inci dari kejadian itu?

Gusti Pangeran Taksih Paring Slamet Kawilujengan.

Sasmita hari ini, sing luwih ngati-ati.

istighfar
hamdalah
alfatihah

30 Oktober 2014

Catatan Penulis:

Gusti Pangeran Taksih Paring Slamet Kawilujengan: Tuhan masih memberi keselamatan

sing luwih ngati-ati (bahasa Jawa): lebih berhati-hati lah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline