Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Surat untuk Ghrelin

Diperbarui: 16 Januari 2021   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menimbang berat badan (elembarazo.net)


Dear Ghrelin,

Bisa gak sih aku memintamu baik-baik tanpa aku harus cantumkan tanda seru di akhir kalimat?
Masa ya aku harus tuliskan: jauh-jauh, sana!

Gak tau apa?
Aku lagi berjuang menahan arah jarum timbangan agar bisa ke kiri. Ia bandel minta ampun, tetap saja maunya ke arah kanan. Dan kau berperan di situ, sebab meningkatkan napsu makanku.

Gak kasian kau, kalau cincin berbatu lavender di jari tengah kiriku harus berpindah ke kelingking?
Masa kau tega, jins kesayanganku mogok di paha sebelum sampai pinggang?

Ghrelin, yang wajar-wajar aja atuh lah.
Kau tau, khan? Imunku harus tinggi di pandemi ini. Asupan giziku harus mencukupi.

Please, Ghrelin, please.
Jangan jadikan WFH-ku sebuah momentum untuk peningkatan berat badan yang semakin tinggi.

Tertanda,
aku yang harus WFH dua kali seminggu.

16 Januari 2021

Ghrelin*): hormon yang berperan dalam peningkatan napsu makan.

WFH: Work From Home

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline