Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Detik-detik Berpuisi

Diperbarui: 16 Januari 2021   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi roda koper di bandara (Detik Travel)

Detik-detik mendekat ke puisi
Apakah aku yang mendekat?
Apakah puisi yang mendekat?
Apakah ada energi tak kasatmata jadi benang merah antara aku dan puisi?

Detik-detik berpuisi
Kudengar angin berpuisi
Kudengar hujan berpuisi
Kudengar deru kereta, denging mesin pesawat terbang, gemeresek radio komunikasi di taksi, gesekan roda koper diatas lantai bandara, bunyi cempreng pintu belakang mobil merek Jepang buatan Indonesia saat ditutup dengan tenaga penuh: bagai puisi

Siapa nyana, nanti malam akan kudengar puisi dan petikan gitar?
Benarkah?
Akankah terjadi?
Benarkah?
Jantungku berdegup tujuh kali lebih kencang
Panas dingin jemari
Bisakah kupercayai semua ini?

:
Seperti remaja jatuh hati, kunanti Selasa malam ini

Surabaya yang panas, 07112016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline