kubuka sebuah buku
ternyata isinya tentang aku
kisahku di dua puluh dua satu
pekan ini, tepat seminggu
aku dalam badai
menuruni tebing
curam tajam
berjalan sangat perlahan
kurasakan semua buku jariku mencengkeram
mencari lindungan
pada bumi
pada gravitasi
begitu sampai jalan landai,
banjir
hujan
sederas air langit, sederas itu pula keinginan melepas tangis
namun lalu hal paradoks terjadi
kulempar payungku
aku menari
bersama hujan
bersama air genangan yang menenggelamkan jalanan
sebatas betis
jangan kau tanya tentang halangan
mereka angkuh sekali
menjadi rintang
bahkan orang-orang yang kusangka berjalan seiring sejalan
telah jauh melesat
di depan
aku terus melangkah
aku harus melangkah
terus menjelmakan tarian
aku menari
ritmis
meski gerimis
aku
terus
menari
tak ada lain
kudambakan
selain keajaiban
8 Januari 2021