Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Kematian yang Membuat Gembira

Diperbarui: 24 Desember 2020   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gkipeterongan.org

Suatu hari seorang sahabat bertanya padaku,

"Kematian apa yang membuat gembira?"

Lantas aku ingat sebuah doa
diajarkan oleh Ibu
setiap malam sebelum aku lelap
di pelukannya
sejak kecil dahulu

"Ya Allah,
jadikanlah di dalam hatiku cahaya,
di lidahku cahaya,
di pendengaranku cahaya,
di penglihatanku cahaya.
Jadikan di belakangku cahaya,
di hadapanku cahaya,
dari atasku cahaya,
dan dari bawahku cahaya.
Ya Allah berikan kepadaku cahaya.''
(HR Muslim).

Kepada sahabatku, aku sampaikan:

Kematian yang membuat gembira:

adalah kematian yang membunuh asa maya
untuk menyandingmu
hingga kecupku nyata
rengkuhku menjelma
cintaku cintamu senyawa

adalah kematian yang membunuh harapan palsu
tentang cerita senja
sarapan pagi berdua saja
di rumah mungil tengah huma

adalah kematian yang membunuh kehendak lancung
untuk sebuah perjumpaan agung
tugas-tugas adi mulia
bagi semesta raya
aku dan kamu menjadi kita
karsa menjadi cipta

adalah kematian yang membunuh cita semu
untuk sua purba
bersatunya tak hanya raga
sebab rasa adalah hakiki
sebab jiwa adalah yang sejati
hingga segenap doa
seluruh pinta
semua sujud
mewujud

Kun fa ya kun

Pelangi tujuh warna
kirana Barat Daya
merestui

24 Desember 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline