: Penanggungan.
Nama yang selama hampir setahun ini selalu menghampiri telinga dan mata saya hingga menerbitkan rasa ingin berada di sana entah kapan suatu ketika. Kata-kata yang terbaca oleh mata saya dipenuhi dengan bahasa Jawa Kuna dari seorang Kawi yang rasanya sudah entah berapa ratus atau ribu tahun usianya.
Kata-kata yang terdengar di kuping saya dipenuhi dengan gebu tentang matahari, bulan, bintang dan betapa cerdik cendekianya leluhur kita di masa lalu.
Ajakan itu.
Ajakan untuk tidak selalu lari ke pelukan mistisme berpikir dan mitologi dewa-dewa.
Ajakan untuk sejenak memeluk anugerah Tuhan yang bernama otak dan pikiran.
Observatorium Purba, Gusti ...!
Observatorium Purba.
Begitu kata Kawi itu berkali-kali.
Kutulis pada lembar imajinasi, begini:
Cahaya.
Bayangan.
Light and darkness.
Baruna.
Timur Laut.
Lintang Selatan.
Bujur Timur.
Fase bulan.
Arah terbit matahari.
Aduh.