Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Wayang Wuyung

Diperbarui: 15 Desember 2020   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wayang kulit (solopos.com)

Ora wurung
Aku iki mung dadi wayang
ingkang nandang wuyung
wuyung marang suwung
ing tlatah gung liwang liwung

Tak urung
Diriku ini hanya menjadi wayang
yang kasmaran
jatuh cinta pada ketiadaan
pada sebuah tempat yang luas dan sepi tak bertepi

Suara-suara pikiran riuh
engkau memintaku diam menghampakan segala

Namun saat ku diam
benakku penuh tanya
kembara-nya tanpa kendali
memuai liar bagai bintang baru lahir
mengembang tak berhingga
melingkupi segala yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata
Lalu seketika
saat kubahnya mencakup segala rasa
bagai lubang hitam ia menyusut ciut
: voila!
noktah tunggal

aku: wayang
tapi aku juga: dalang
sebab aku bukan hanya raga

Kramat Pela, 15 Desember 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline