Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Sang Penyaksi

Diperbarui: 16 Januari 2021   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arca Resi Agastya (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

"Bapa

Dalem aturaken panyuwun duka
Amargi atmajanira punika tansah damel cuwa"*)

Begitu ucap seorang putri raja kepada Resi Agastya, sosok yang dipujanya

Kristal bening berlelehan di pipinya yang pasi

Sang Resi bergeming
Sang Putri bergelut hening

Pohon Angsana di luar pura menyemerbakkan senyawa kimia aromatisnya yang pekat
Runtuhan bunganya tergelar serupa permadani kuning
Rintihan Sang Putri menyelusup bagai frekuensi yang menala pada tiap kuntum bunga Angsana yang gugur

"Yang kau cari sesungguhnya ada di dalam suwungmu sendiri, Anakku
Bukankah ia adalah Sang Penyaksi?
Maka kenali dahulu diri dan keberadaanmu
Sebelum kau jatuhkan cintamu pada Raden Wijaya"

Sang Putri masih menunduk saat Resi Agastya mengangkat telapak tangan kanannya dan berlalu
Untuk Gayatri (yang kelak menjadi Rajapatni) ia selalu berikan restu

*


Aku menyaksikan adegan itu dengan jantung berderit
Self love, hatiku menjerit
Sudahkah pula aku mengutuhkannya bagi diriku sendiri?

Kramat Pela, 14 Desember 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline