Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Puisi | Kecamuk

Diperbarui: 3 April 2019   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tangga Nada (i.bp.blogspot.com)

Kubilang "fa" kalian bilang "mi"
Kubilang "G" kau bilang "A"
Kubilang "kres". Kalian semua diam.
Garpu tala-garpu tala berdentingan tak karuan.

Kubilang, "asam stearat" Kalian bilang "natrium hidroksida pekat"
Kubilang "Nitrogen Inert" kau bilang "irreversible reaction"
Kubilang "Mass balance", kalian semua sibuk dengan project modifikasi flokulasi tak berujung-pangkal
Erlenmeyer-erlenmeyer meringis mentertawakan beaker-glass kepenuhan reagen

Aaah!
Kusam.

Langit tak bertuan. Birunya tidak seperti biru teduh bening yang dirindukan camar-camar pantai utara pulau Jawa.

Langit tak menenteramkan pandang jauhku menuju bintang dari hamparan lalang terindah di kotaku.

Langit kali ini hanya diam.
Dan aku?
Terdiam diam-diam.

30 Juni 2012
17:54




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline