Nah, itulah saya. Godaan sederetan nama yang nggak asing di kuping, yaitu Kevin Costner, Gal Gadot, Tommy Lee Jones, dan Garry Oldman, membuat saya memutuskan memilih film Criminal karena first choice -yaitu Civil War- jam tayangnya kelamaan.
Sepanjang film, yang diwarnai bak-bak-bak-buk, seringnya saya memalingkan muka, atau muka saya tetap lurus ke depan tapi mata merem, atau jemari tangan saya yang kiri membentang menghalangi pandang mata melek saya, sambil tangan saya mencengkeram erat lengan kursi.
Adegan di meja operasi saat melubangi tengkorang kepala sudah pasti hanya saya "dengar"-kan saya. Gak tega, takut, ngeri, 'ora mentala', bikin deg-degan. Begitu deh yang terasa. Masih mending naik ke puncak ketinggian, meniti tali diantara pohon, flying fox, yang pasti walaupun gemeteran tapi bakalan dengan senang hati dan melek.
Tapi begitu adegan Kevin Costner ketemu dengan Gal Gadot untuk kedua kalinya, di basement rumah Gal Gadot, dengan luka di paha Kevin Costner yang dia obati sendiri, dan dengan pistol yang tergenggam di tangan Gal Gadot, serta terjadi dialog antara mereka, air mata mengalir dari kedua mata saya tanpa bisa ditahan-tahan.
Terhibur: yes. Nggak tertidur di sepanjang film: yes. Tegang dan takut bin ngeri: yes. Betah nontonnya dan nggak ngerasa kelamaan: yes. Suka? Yes.
From zero to hero, from looser to winner. Memberi motivasi untuk berbuat baik. Kalau sinopsisnya, silakan baca sendiri di banyak ulasan.
Selamat Nonton...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H