Bicara tentang keinginan kuat untuk belajar, menjadikan saya teringat akan kisah Mahabharata: Tentang tiga tokoh ini : "Arjuna", "Karna Sang Putra Surya" dan "Ekalaya" (Palgunadi). Arjuna yang dari kalangan Hastinapura, menjadi murid kesayangan dari Guru Dorna. Sedangkan Karna Sang Putra Surya yang sebenarnya adalah kakak kandung Pandawa yang dibuang oleh Ibunya sendiri (Kunti) dan ditemukan oleh seoarang Kusir ditolak untuk belajar memanah kepada Dorna, karena ia "hanya" seorang "anak kusir". Lalu Ekalaya: karena berasal dari Kaum Nisada (kaum paling rendah, Kaum Pemburu), juga mengalami penolakan oleh Resi Dorna saat bemaksud belajar memanah. Tak hilang akal, Ekalaya akhirnya membuat patung Dorna sebagai "pengganti" gurunya, saat ia belajar memanah.
Hmmm...
Membaca akhir tragis dari kisah Karna dan Ekalaya dimana:
a. Karna harus dihadapkan pada pilihan dilematis dan akhirnya memilih untuk membela "musuh" dinasti Pandawa sekaligus "musuh" ibunya, yaitu Kurawa;
b. Ekalaya harus merelakan kedua ibujarinya dipotong atas permintaan Guru Yang Dipujanya (Dorna);
Maka jika boleh memilih, maka saya akan memilih menjadi "Arjuna" saja: memiliki warisan kromosom dari leluhur keturunan ningrat dan titisan para Dewa; dan mendapatkan Guru Terbaik yang mewariskan ilmunya tak tanggung-tanggung.
Rabu, 10 Juli 2013
Sesudah sahur, sesudah Subuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H