Jumat malam kemarin, 12/12, Bupati Tulungagung hadir di Balai Budaya Tulungagung membuka resmi pagelaran Pasar Seni-Cinta Budaya Tulungagung 2014 yang diprakarsai Dewan Kesenian Tulungagung [DKT] bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Tulungagung.
Rangkaian acara pada Jumat malam kemarin diawali pertunjukan tari Remo oleh Eni dari Komite Tari. Begitu tari Remo usai, Fajar Hidayat ketua umum DKT naik panggung tampil memberikan sambutan. Selanjutnya giliran Bupati Tulungagung Syahri Mulyo naik ke atas panggung berlatarbelakang layar putih lebar bertuliskan Melawan Radikalisme Dan Neoliberalisme Dengan Gerilya Kebudayaan.
Usai memberi sambutan, dampingi Forum Pimpinan Daerah, Sekretaris Daerah Tulungagung beserta SKPD terkait lingkup kabupaten, Bupati Tulungagung menabuh bedug bersama ketua DKT menandai Pasar Seni 2014 resmi dibuka.
Gema suara yang berpusat di Balai Budaya Tulungagung tidak berhenti, karena ketika bedug ditabuh, kelompok perkusi dari Segawe, binaan bupati Tulungagung, segera beraksi.
Selanjutnya Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan ketua umum DKT Fajar Hidayat bergerak ke tepi panggung, bergantian memainkan kuas menggores kanvas ukuran 1.5mX4m yang telah disediakan panitia. Goresan itu kemudian dilanjutkan para pelukis perupa Tulungagung yang tergabung dalam Komite Lukis DKT.
Sementara itu music perkusi terus mengalun. Lengking Seruling yang dimainkan Bayu Krisbiantoro menjadikan malam pembukaan Pasar Seni 2014 terasa sangat klasik eksotik.
Usai menikmati kebolehan 10 pelukis berkarya kolaborasi, Bupati beserta rombongan diiringi ketua dan Dewan Pembina DKT menuju sisi utara Balai Budaya Tulungagung, meninjau ruang pamer lukisan karya para pelukis Tulungagung.
Usai meninjau pameran lukisan, Bupati Syahri Mulyo menyampaikan, bahwa Pemerintah daerah berupaya terus memberi ruang gerak pada seluruh komunitas yang ada di Tulungagung, termasuk yang berkaitan dengan Seni dan Budaya.
”Bicara Seni dan Budaya, Tulungagung memang memiliki ciri khas tersendiri. Karena itu patut terus dimunculkan dan dikembangkan,” ungkap Syahri Mulyo ketika wawancara dengan Jurnalis Warga Tulungagung.
Ketika Seni Budaya muncul, kata Bupati, dengan sendirinya akan semakin dikenal luas. Efek positifnya antaralain meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pada kesempatan itu Bupati berharap pada para pemerhati maupun para pelaku Seni Budaya di Tulungagung harus punya kreativitas supaya mereka dapat hidup. “Seni Budaya bukan semata hobi, tapi bagaimana dapat dikemas secara baik sehingga mendatangkan kesejahteraan,” ungkap Bupati.
Bupati Tulungagung juga menyampaikan, Seni dan Budaya di Tulungagung akan disinergikan dengan tempat tempat Wisata. Bupati mengajak kepada para seniman dan budayawan Tulungagung untuk bersama sama mempromosikan kabupaten Tulungagung tidak hanya pada Seni dan Budaya, melainkan juga semua potensi yang ada di Tulungagung, termasuk kepariwisataan. ”Seni dan Budaya tidak dapat lepas dari kepariwisataan,” tegas Bupati.
Terkait keberadaan Dewan Kesenian Tulungagung yang beberapa bulan kemarin melakukan pergantian kepengurusan, Bupati Syahri Mulyo berharap DKT harus bekerjasama dengan Pemda. “Jangan sampai jalan sendiri sendiri,” pesannya.
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo baju putih menabuh bedug bareng Fajar Hidayat ketua umum DKT
Bupati Tulungagung siap menggores kanvas
Goresan pertama Bupati Tulungagung
Bupati di ruang pameran lukisan
Sukriston salah satu Dewan Pembina DKT
SIWI SANG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H