Lihat ke Halaman Asli

Siwi Nurrohmah

Bachelor of Psychology

Relaks Yuk: Mahasiswa KKN Undip Sosialisasi Teknik Relaksasi dan Memberikan Bantuan Sembako pada Warga Kebayanan Kwayon

Diperbarui: 10 Agustus 2021   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. Pribadi

Sidoharjo, Sragen - Sudah kita ketahui bersama bahwa dunia sedang berusaha untuk menghadapi dan melewati masa Pandemi COVID-19, tak terkecuali di Indonesia. Update terakhir yang penulis ketahui mengenai pasien yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia adalah 3,5 juta jiwa dan yang tertinggi adalah di Provinsi Jawa Tengah.  

Sebenarnya, berbagai kebijakan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk menekan lonjakan kasus pasien terinfeksi COVID-19 seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun kasus COVID-19 masih fluktuatif. 

Disisi lain, kebijakan-kebijakan tersebut berdampak besar bagi keadaan masyarakat khususnya di bidang ekonomi adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), omset penjualan yang menurun drastis sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, hal-hal tersebut memicu timbulnya distress yang dirasakan oleh masyarakat, beberapa kasus diantaranya adalah di daerah Kabupaten Sragen. 

Saat ini, Universitas Diponegoro mengadakan Kuliah Kerja Nyata Tim II Periode 2021 yang dinamakan KKN Pulang Kampung membuat mahasiswa lebih aware terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Siwi Nurrohmah (21) mahasiswi S1 Psikologi Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan KKN di tempat asal daerahnya yaitu Kabupaten Sragen. 

Mengunjungi satu-persatu rumah warga untuk mendapatkan kontaknya sekaligus mendengarkan keluh kesah warga memberikan gambaran kepada Siwi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi warga di masa Pandemi COVID-19. 

Salah satu warga P (40) yang berprofesi sebagai pemain gamelan untuk hiburan di acara pernikahan mengeluhkan mengenai pendapatannya yang menurun drastis karena kebijakan PPKM ini "ya ibaratnya tuh pendapatan ditutup, lha sudah tidak bisa mengadakan pernikahan besar-besaran kok jadi ndak ada yang nanggep campur sari opo karawitan" Keluh P (40). 

Selain itu, ada warga yang bekerja sebagai buruh setrika juga mengeluhkan pendapatan yang menurun karena banyak orang yang memilih menyetrika pakaiannya sendiri untuk menghemat pengeluaran selama masa Pandemi COVID-19 ini.

Setelah mendengarkan keluhan warga, Siwi menyusun materi mengenai relaksasi dan memberikan sosialisasi yang  dilakukan secara door to door (dari rumah ke rumah),

Berikut beberapa tahap yang harus dilakukan untuk melakukan teknik relaksasi:

  1. Cari posisi senyaman mungkin
  2. Pejamkan mata secara perlahan-lahan
  3. Hembuskan nafas perlahan-lahan
  4. Rasakan tubuh Anda dari ujung kepala hingga kaki menjadi rileks
  5. Ulangi hingga merasa lebih baik

Teknik relaksasi ini bermanfaat untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Selain mendapatkan sosialisasi relaksasi, warga juga mendapatkan bantuan sembako yang berisi beras, minyak, gula, teh, mie serta handsanitizer. Setelah sosialisasi, dilakukan monitoring kepada warga untuk menjalankan relaksasi sesaat menjelang waktu tidurnya "Sugeng ndalu Pak, Ampun supe menerapkan relaksasi nggih" Begitulah kira-kira bunyi chat WhatsApp yang dikirimkan kepada warga. Beberapa hari kemudian, warga yang mendapatkan sosialisasi dan bantuan merasa senang, mengatakan bahwa tubuhnya menjadi lebih rileks setelah relaksasi serta menyampaikan rasa terima kasihnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline