Lihat ke Halaman Asli

Korea-an

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengamati beberapa stasiun TV sekarang banyak yang menayangkan drama Korea. Makin banyak juga penonton yang mulai menyukai drama Korea. Dengan berbagai alasan mereka menyukai drama Korea tersebut. Mulai dari pemeran drama yang berkulit putih, bertubuh cenderung langsing (jika tidak boleh dibilang kurus), kulit yang mulus (mungkin karena mereka suka sekali mengkonsumsi sayuran) dan berwajah menarik, fashion yang digunakan oleh para pemain, cerita yang menarik, episode yang relatif tidak terlalu panjang, juga nilai-nilai kehidupan yang baik yang bisa diambil dari beberapa drama menjadikan drama Korea semakin banyak diminati daripada sinetron.

Drama Korea relatif lebih konsisten dalam penempatan tokoh. Jarang sekali masuk tokoh baru dengan membawa masalah baru sehingga alur cerita baru yang mengiringi tokoh baru tersebut tak perlu ada. Berbeda dengan sinetron yang sering kali memunculkan tokoh baru untuk memperpanjang episode penayangan sinetron tersebut. Sebenarnya tema drama Korea tidak berbeda dengan sinetron, masih seputar cinta. Perbedaannya, drama Korea mampu meramunya dengan lebih variatif, juga lebih menarik dari segi cerita. Drama Korea menampilkan tema cinta dari berbagai sudut pandang dengan cara yang menarik dan tidak membosankan.

Selain soal tema cerita yang masih seputar cinta, fashion yang ditampilkan pun cukup menginspirasi. Dengan kondisi 4 musim, Korea memang dituntut untuk lebih kreatif dari segi fashion. Suhu paling dingin yang mampu mencapai angka -50C hingga maksimum 290C menjadikan Korea terus berinovasi dalam bidang fashion. Ide-ide fashion yang ditampilkan pun menarik. Benar-benar memikirkan bagaimana disetiap musim orang-orang Korea dapat terlihat selalu menarik dan fashionable. Berbagai style yang ditampilkan memunculkan ide segar dalam berbusana.

Drama Korea pun menampilkan etos kerja dari masyarakat Korea. Konon jika di Jepang seorang istri akan malu mendapati suaminya pulang lebih awal, maka di Korea para istri akan merasa berdosa jika mendapati suaminya pulang lebih awal dari kantornya. Terlepas sepulang kantor kemana dulu. Tentu saja kita tetap harus seimbang dalam menyerap hal-hal yang datang dari luar. Etos kerja yang positif bisa menjadi panutan namun hidup seimbang wajiblah diperhatikan. Hal ini dapat menghindari kejadian bunuh diri yang banyak menimpa para artis di Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline