Seiring menanjaknya popularitas sinetron Ikatan Cinta, para aktor dan aktris yang terlibat di dalamnya pun kian dikenal banyak orang. Tak terkecuali Arya Saloka, yang berperan sebagai Aldebaran Alfahri---tokoh utama pria di sinetron tersebut. Dengan masih tayangnya sinetron stripping (baca: harian) yang berhasil menduduki posisi pertama di tangga rating TV sejak 23 Oktober 2020 hingga hari ini, saya perkirakan kepopuleran Arya Saloka akan tetap bertahan di tahun 2021 dan tetap menjadi bahan perbincangan netizen Indonesia.
Menurut banyak netizen, aktor kelahiran 29 tahun silam ini berhasil menghidupkan tokoh Aldebaran, seorang pengusaha sukses dengan pendirian kuat, sedikit bicara banyak bertindak, bersifat kaku dan serius. Padahal, sifat asli sang aktor sama sekali berbeda. Dalam sebuah wawancara, Arya Saloka sendiri pernah mengakui bahwa dalam keseharian dirinya justru petakilan (baca: banyak tingkah), suka mengobrol, suka bergurau, dan dalam hal berpakaian lebih suka mengenakan baju santai seperti kaos dan celana pendek serta bersandal jepit.
Ayah satu anak ini bukan pemain baru dalam dunia seni peran. Pengalaman beraktingnya bisa ditelusuri mulai tahun 2011. Bisa dibilang Arya adalah salah satu aktor yang memulai profesi aktingnya dari nol. Yang awalnya hanya mendapat peran figuran tanpa nama di sebuah FTV; kemudian menanjak memerani figuran bernama; dan pelan-pelan menerima tawaran peran second lead male (baca: peran pendamping pria) di FTV, mini seri, atau film; hingga akhirnya mendapat peran utama di beberapa FTV, peran utama pertama di produksi film 2018 berjudul Menunggu Pagi, dan juga berperan utama di sinetron tahun 2020 berjudul Bumi Langit yang terpaksa berhenti produksi akibat pandemi dan setelahnya menjadi tokoh utama pria di sinetron Ikatan Cinta.
Bisa dibilang juga Arya adalah aktor yang tidak mau bermain di zona nyaman. Dalam artian dia tidak melulu mengambil peran-peran yang itu-itu saja. Dia pernah memerani tokoh preman dalam FTV Cinta si Cupu dan si Rocker, pemuda penggemar berat dangdut dalam FTV Jiwa Baper Dangduter Meronta-ronta), pemuda saleh yang menjadi marbut (FTV Jurus Sakti Mengunci Hati), pemuda sederhana pemilik barbershop kecil (Webseries Pulang-Pulang Ganteng), orang kepercayaan seorang konglomerat yang beralih menjadi pengawal putri si konglomerat (Miniseri Sayap Pelindungmu), kekasih yang bersikap toxic (Film Story of Kale), pemuda gaul yang suka berpesta pora sampai pagi (Film Menunggu Pagi), mahasiswa senior yang belagu dan sok pintar (Film Habibie & Ainun 3), dan masih banyak lagi. Berbagai peran yang berbeda-beda karakter itu pun berhasil dilakoninya dengan sangat baik.
Sebagai preman di FTV Cinta si Cupu dan si Rocker
Banyak netizen yang kemudian menyamakan Arya Saloka dengan Reza Rahadian. Bahkan, mereka menyebut Arya Saloka sebagai The Next Reza Rahadian. Mengapa begitu?
Satu, mungkin karena perjalanan karier Arya sama dengan Reza. Mereka sama-sama memulai dari bawah, hingga akhirnya bisa menjadi aktor yang diakui kemampuan aktingnya. Meskipun mungkin prestasi Arya belum secemerlang pencapaian seorang Reza Rahadian.
Dua, mungkin karena beragamnya jenis peran yang pernah dilakoni Arya, seperti halnya Reza. Mengenai hal ini, Arya pernah mengatakan dalam sebuah vlog di YouTube bahwa dirinya memang menjadikan Reza Rahadian sebagai panutan dalam seni peran. Sosok Reza yang selalu mau mencoba peran-peran baru yang berbeda dari sebelumnya seakan membuka pemikiran baru tentang profesinya sebagai pemain seni peran.
Jadi, sepertinya pernyataan netizen bahwa Arya adalah The Next Reza Rahadian bisa saja terwujud apabila ke depannya Arya terus mengeksplor kemampuan aktingnya dengan mencoba berbagai peran baru yang belum pernah diperaninya selama ini.
Namun, yang pasti, peran Aldebaran yang sekarang sedang dilakoni Arya Saloka membuka babak baru dalam perjalanan kariernya sebagai seorang aktor. Seiring dengan semakin banyaknya mata yang terarah ke sosok dan kehidupan Arya Saloka, akan membanjir pula tawaran berakting di banyak produksi. Kita tunggu saja kiprah selanjutnya dari seorang Arya Saloka.