Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Relasi Anak Dalam Lingkungan Teman Sebaya

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, terutama dari usia 8-11 tahun, anak-anak semakin mendeskripsikan diri mereka dengan karakteristik psikologis dan sifat-sifat yang berlawanan dengan diskripsi diri anak-anak kecil yang konkret. Selama ini anak-anak cenderung lebih mengenali aspek-aspek sosial dari dirinya (Harter,2006, hal.526). mereka menggunakan referensi kelompok sosial untuk mendeskripsikan diri mereka.
Kawan sebaya memainkan peran penting dalam kehidupan remaja (Brown & Dietz, 2009; Vitaro, Boivin, & Bukowski, 2009). Relasi dengan kawan sebaya mengalami perubahan penting selama masa remaja, termasuk perubahan dalam persahabatan, kelompok kawan sebaya, serta masa awal romantis.
Persahabatan
Bagi sebagian besar anak-anak, menjadi popular bersama kawan sebayanya merupakan motivator yang kuat. Di awal masa remaja, remaja biasanya memilih untuk memiliki beberapa sahabat yang lebih intens dibandingkan anak-anak kecil. Harry Stack Sullivan (1953) adalah ahli teori yang paling berpngaruh yang mendiskuskan pentingnya persahabatan remaja. Selama masa remaja, Sullivan berpendapat bahwa sahabat menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Banyak ide-ide Sullivan yang masih berlaku hingga sekarang. Sebagai contoh, dibandingkan anak-anak yang lebih muda, remaja lebih terbuka mengenai hal-hal yang intim dan informasi yang bersifat pribadi kepada kawan-kawannya (Buhrmester, 1998). Remaja juga mengatakan bahwa mereka lebih banyak tergantung kepada kawan-kawan dari pada orangtua untuk memenuhi kebutuhan mereka atas kebersamaan, ketentraman hati, dan intimasi. Pengalaman naik turun dengan kawan-kawan ini membentuk keberadaan remaja (Bukowski, Motzoi, & Meyer, 2009 ; Lauser & Pursell 2009).
Meskipun sebagian besar remaja mengembangkan persahabatan dengan individu yang kurang lebih seusai dengan mereka, beberapa remaja bersahabat dengan individu yang lebih muda atau lebih tua. Mendorong remaja untuk terlibat dalam perilaku menyimpang atau perilaku seksual lebih dini? Remaja yang berinteraksi dengan orang yang lebih tua cenderung sering terlibat didalam perilaku ini (Poulin & Pedersen, 2007).
Kelompok Kawan Sebaya
Remaja mana yang cenderung berkonformasi dengan kawan sebayanya? Mitchell Prinstein, 2006; Prinstein, 2007; Prinstein & Dodge, 2008) telah melakukan riset yang mengungkapkan bahwa remaja yang tidak yakin akan identitas sosialnya, cenderung lebih menyesuaikan diri dengan kawan sebayanya. Dalam taraf ini, remaja cenderung melakukan hal negatif seperti mencuri penutup roda mobil, membuat graffiti di dinding, atau mencari kosmetik dari konter took bersama kawan sebayanya. Salah satu penelitian menemukan bahwa remaja AS cenderung lebih menekan kawan sebayanya untuk menolak pengaruh orang tua dibandingkan remaja Jepang (Rothbaum dkk, 2000).
Ketidakyakinan ini sering kali meningkat selama masa transisi, seperti transisi disekolah dan keluarga. Demikian halnya, kawan sebaya cenderung lebih menyesuaikan diri ketika ada seseorang yang menuntut mereka statusnya lebih tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline