Lihat ke Halaman Asli

Siva Nadia

Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Mahasiswa KKN-T IPB Berhasil Olah 78 Kg Sampah Jadi Ecobrick di Desa Kluwut

Diperbarui: 1 Agustus 2023   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sampah plastik merupakan permasalahan yang terjadi hampir disetiap wilayah di Indonesia. Selain mencemari lingkungan, sampah plastik juga sulit terurai sehingga berpotensi terjadinya penumpukan sampah apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa KKN-T IPB Desa Kluwut, Bulakamba, Kabupaten Brebes berinovasi mengolah tumpukan sampah plastik menjadi ecobrick.

dokpri

Kegiatan pembuatan ecobrick  dimulai dari tanggal 2 – 28 juli yang berlokasi di posko KKN-T IPB. Selama proses kegiatan tersebut, terkumpul kurang lebih 400 botol plastik dan menghabiskan 78 kg sampah plastik yang diolah menjadi ecobrick.

Selama penjajakan wilayah, terdapat beberapa tumpukkan sampah plastik yang mencuri perhatian Tim KKN-T. Setelah mencari info lebih lanjut, ternyata di wilayah ini belum ada pengolahan sampah plastik di masyarakat. Sehingga masyarakat membuang sampah plastik serta merta tanpa melalui pengolahan.

Kekhawatiran akan potensi penumpukkan sampah semakin meningkat membuat mahasiswa KKN-T IPB terdorong untuk melakukan inovasi dalam bentuk pengolahan sampah anorganik menjadi ecobrick. Sehingga, sampah-sampah yang menumpuk dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan.

Bahan baku ecobrick yang dipilih yakni sampah anorganik seperti sampah kemasan makanan ringan, sampah kertas, sampah karton, sampah kemasan detergen, dan tali plastik. Tak hanya itu, sampah kemasan minuman seperti susu kotak dan teh juga dijadikan sebagai bahan baku ecobrick.

Proses pembuatan ecobrick terbilang mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah. 

dokpri

Dimulai dengan pencucian sampah botol plastik agar lebih bersih. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan sampah-sampah anorganik yang akan menjadi isian ecobrick. Lalu semua bahan yang sudah terpotong kecil dapat dimasukkan kedalam botol dan dipadatkan dengan kayu atau tongkat dengan cara di dorong hingga isian memadat. Ketika botol sudah penuh dan dirasa cukup padat, botol dapat ditutup kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline