"Ini buat kamu"ucapnya sembari memberikan sebuah gelang manik-manik.
"Kamu buat sendiri?"tanyaku
"Iya dong. Bagus kan? Kamu suka ngga?" tanyanya. Aku hanya menjawab dengan anggukan kecil bersama senyum lebar diwajahku.
Aku Aliya, anak tunggal dari pasangan Letjen TNI Rudi Suwanto, M.A dan Iptu Susan Ramonita, SH. Yap, ayah saya seorang anggota TNI dan ibu saya seorang anggota POLRI. Meskipun aku adalah anak tunggal, aku selalu dituntut untuk mandiri. Didikan ayah dan ibuku tentu sangat keras, namun aku cukup dekat dengan mereka.
"Non Aliya... Sini turun makanan sudah siap non" panggil bu Tarsih.
Selama ayah dan ibu bekerja , yang menemani aku dirumah adalah bu Tarsih dan anaknya Dion. Bu Tarsih adalah ART dirumahku, bu Tarsih bekerja dengan ayah dan ibuku sudah cukup lama bahkan jauh sebelum ayah dan ibuku menikah, bu Tarsih sudah bekerja dirumah ibuku dari masa dia gadis. Kami menganggap bu Tarsih sudah seperti keluarga sendiri.
"Halooo ibuuuu..... masak apa nih hari ini" ucapku
"Biasa non, kesukaan non nasi goreng kampung pakai ayam goreng serundeng" jawab bu Tarsih
"Gimana bu kabar Dion disana? Soalnya aku chat dia ngga ada balasan" tanyaku
"Baik non, Dion disana baik. Cuman memang katanya dia lagi sibuk banget ngurusin kuliahannya katanya jadwalnya makin padat" jawabnya
Aku dan Dion berteman sudah dari kecil, karena bu Tarsih dan suaminya ikut tinggal bersama kami. Dion lebih tua dariku 3 tahun, aku dan Dion pun sekolah di sekolah yang sama. Setelah lulus sekolah , aku dan Dion masuk ke Universitas yang berbeda. Dion melanjutkan kuliahnya di University of Heidelberg di Jerman dengan program beasiswa dan aku masuk di Universitas Pelita Harapan jurusan Hospitality. Aku dan Dion memiliki kepribadian yang terbalik , Dion anak yang suka belajar dan sangat tertutup sementara aku adalah anak yang sangat mudah bergaul dan sangat tidak suka belajar.