[caption id="attachment_330764" align="alignnone" width="600" caption="Foto bersama usai lounching buku di kantor Kompasiana (foto dok Kompasiana)"]
[/caption]
Sekelompok penulis buku fiksi yang tergabung dalam Fiksiana Community, telah berhasil menggelar acara Festival Fiksi Anak. Para penulis tersebut berkumpul dan menampilkan karya tulisnya terlebih dahulu di Kompasiana.com, lalu karya mereka diterbitkan oleh DAR! Mizan Bandung.
Di sini berkumpul, baik penulis pemula maupun penulis yang sudah senior di bidang penulisan fiksi. Berkat kreativitas mereka, maka lahirlah dua fiksi anak-anak dengan judul Hantu Siul dan Alien Terakhir. Bagus lho ceritanya.
Kedua buku fiksi bacaan anak tersebut di atas, terbit atas kerjasama dengan penerbit DAR! Mizan. Peluncuran secara resmi dilakukan dalam acara kopi darat, Jumat (17/10-2014), di kantor Redaksi Kompasiana, Palmerah, Jakarta, masih di areal Kompas Gramedia Grup.
Buku fiksi ini sangat menarik untuk dibaca, makanya penerbit membagi dua buku ini. Hantu Siul bercerita tentang kehidupan sehari-hari, sedangkan Alien Terakhir adalah cerita fantasi yang sangat baik dibaca di kalangan anak-anak. Ini untuk menambah daya fantasi anak, di samping menambah daya imajinasinya.
Pak Benny Rhamdani sebagai penyunting dua buku kumpulan cerita anak tersebut, mengatakan bahwa, jika menulis fiksi anak-anak sebaiknya tema yang pantas untuk anak, karena yang membaca adalah anak, jadi harus pas untuk anak. Beliau juga mengatakan bahwa, fiksiana sebutan untuk penulis buku fiksi di Kompasiana.com, masih ada yang mencari jati diri. Ini mungkin karena penulis fiksi anak-anak, masih banyak yang masih pemula.
Menulis buku fiksi anak, sebaiknya ide dari anak-anak itu sendiri dan itu yang paling bagus, kata Pak Beny. Kadang penulis itu memakai budaya lokal, seperti misalnya cerita masalah semut, ini kadang-kadang tulisan biasa dan sangat dipaksakan, tapi yang itu ternyata ada pasarnya.
[caption id="attachment_330785" align="alignnone" width="600" caption="Dua buku kumpulan cerita anak yang diluncurkan (foto : dok Kompasiana)"]
[/caption]
Ada pula penulis pemula yaitu, Mbak Putri, baru pertama kali menulis fiksi tapi langsung dicetak ke dalam buku. Hebat banget ya....katanya idenya berawal dari anak tetangga yang mencari kodok, maka lahirlah tulisan fiksi yang berjudul: Jamur dan Kodok. Kok bisa ya...
Kalau pak Ahmad lain lagi ceritanya sampai tulisannya bisa jadi fiksi anak-anak. Kata beliau judul fiksinya yaitu: Ingin Seperti Ayah, wah.....judulnya sangat sederhana. Cerita ini tentang seorang ayah yang pekerjaan sehari-harinya adalah penari. Melihat sang ayah bekerja sebagai penari, maka timbullah hasrat dan keinginannya menjadi seperti ayahnya. Pak Ahmad juga banyak memasukkan pesan-pesan moral di dalam fiksinya, karena beliau berpendapat bahwa yang baca adalah kebanyakan anak-anak.
Nah....itu yang saya dengar dan saya lihat pada acara pertemuan para penulis fiksi di gedung Kompasiana. Buku fiksi Hantu Siul dan Alien Terakhir ini adalah fiksi baru yang diterbitkan oleh DAR! Mizan. Penulisnya adalah: Ita Fauziah
Dalam acara ini, secara tidak sengaja saya bertemu dengan pak Ben B. Nur, beliau adalah pengarang novel yang juga mantan wartawan kawakan, serta seorang pengusaha. Beliau memberikan saya sebuah novel karangannya sendiri yang berjudul: Okid Princesa, ceritanya bagus lho.
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis pemetik anggrek yang sangat cantik dan baik hati, cerdas serta sangat sopan. Gadis dusun yang polos, lugu yang kemudian hijrah ke kota menuntut ilmu dan akhirnya berhasil mengembang-biakkan anggrek langka.
Penasaran? Cari deh bukunya di toko buku, jangan lupa judulnya Okid Princesa, karangan Ben B. Nur, okey?.......Terima kasih pak Ben atas novelnya, kami menunggu novel selanjutnya dari pak Ben, sukses untuk pak Ben....
Salam
Sitti Rabiah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H