Pada tanggal 24 Januari 2024, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan kunjungan ke Institut Kemahiran Belia Negara (IKBN) Peretak, bersama dengan perwakilan dosen dari Universiti Sultan Idris Malaysia beserta mahasiswanya. IKBN Peretak, yang didirikan pada tahun 1954 dan berpusat di Morib, Selangor, memiliki sejarah panjang dalam pengabdian kepada masyarakat. Pada awalnya dikenal sebagai Dewan Belia Morib, lembaga ini berfungsi sebagai pusat pengabdian masyarakat sebelum dipindahkan ke Peretak, Kuala Kubu Bharu pada tahun 1964.
Perpindahan tersebut turut disertai dengan perubahan nama menjadi Pusat Latihan Pemuda Nasional Peretak, yang diresmikan oleh Perdana Menteri pertama Malaysia, mendiang YTM Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, pada tanggal 29 November 1964. Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1991, lembaga ini ditingkatkan statusnya menjadi Institut dan dikenal sebagai Peretak Negara Institut Keterampilan Pemuda, untuk lebih fokus pada pelatihan kejuruan dan keterampilan.
Setelah proyek Bendungan Sungai Selangor, Institut dipindahkan ke Ampang Pecah, Kuala Kubu Bharu pada tanggal 1 Juli 2002. Kompleks baru ini diresmikan oleh YB Datuk Azalina Dato` Othman Said, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia pada tanggal 30 April 2004. Saat ini, IKBN Peretak berlokasi di Ampang Pecah sekitar 4 km dari Kota Kuala Kubu Bharu, melalui Jalan Hamzah ke Pekan Rasa, dan berjarak 65 km dari Kota Kuala Lumpur.
Kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Malang dan Universiti Sultan Idris Malaysia ini bertujuan untuk lebih memahami profil dan fokus utama IKBN Peretak. Lembaga ini memiliki komitmen untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang keterampilan dan karakter. Dengan jumlah petugas dan staf sebanyak 85 orang, lembaga ini dikelola oleh seorang Direktur, dibantu oleh Kepala Divisi Keahlian, Kepala Divisi Kemahasiswaan, dan Kepala Divisi Pelayanan Manajemen. Kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dosen dan tenaga pengajar IKBN Peretak memberikan wawasan yang berharga bagi para mahasiswa dalam memahami pentingnya pendidikan keterampilan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H