Lihat ke Halaman Asli

Contoh Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 24 Juni 2021   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ada banyak contoh kecerdasan buatan yang mempengaruhi kehidupan kita. Sementara beberapa orang menyebut ini sebagai fenomena "Robot mengambil alih dunia dengan cara jenius dan jahat", tidak mungkin untuk menyangkal bahwa kecerdasan buatan telah membuat hidup menjadi mudah dengan menghemat banyak waktu, uang, dan energy kita.

Artificial Intelligence mengacu pada fenomena dimana mesin bertindak sebagai blue print pikiran manusia, dengan mampu memahami, menganalisis, dan belajar dari data melalui algoritma yang dirancang khusus. Mesin dengan kecerdasan buatan dapat mengingat pola perilaku manusia dan beradaptasi sesuai dengan preferensi mereka.

Berikut adalah daftar contoh kecerdasan buatan yang mungkin anda temui tiap hari, tetapi aspek AI nya mungkin tidak anda sadari.

  • Aplikasi Google Maps

Melalui Machine Learning, algoritme aplikasi mengingat tepi bangungan yang telah dimasukkan kedalam system setelah staf mengidentifikasinya secara manual. Ini memungkinkan penambahan visual bangunan yang jelas di peta. Fitur lainnya adalah kualitas pengenalan dan pemahaman nomor rumah yang membantu penumpang mencapai rumah yang tepat yang mereka cari. Tempat-tempat yang memiliki rambu-rambu jalan juga dapat diidentifikasi dengan garis besar atau label tulisan.

  • Deteksi dan pengenalan wajah

Mesin cerdas sering kali cocok dan terkadang bahkan melebihi kemampuan manusia. Bayi manusia mulai mengenali fitur wajah seperti mata, hidung, bibir, dan bentuk wajah. Tapi itu tidak semua ada untuk wajah. Ada banyak factor yang membuat wajah manusia unik. Mesin pintar diajarkan untuk mengidentifikasi koordinat wajah (x, y, w, dan h; yang membuat persegi disekitar wajah sebagai area yang diinginkan), landmark (mata, hidung, dll), dan keselarasan (struktur geometris). Ini membutuhkan kemampuan manusia untuk mengenali wajah beberapa tingkat.

  • Editor teks atau autocorrect

Pasti butuh beberapa saat bagi anda untuk mempelajari Bahasa anda sebelum fasih menggunakannya. Demikian pula, algoritma kecerdasan buatan juga menggunakan Machine Learning, Deep Learning, Natural Language Processing untuk mengidentifikasi penggunaan Bahasa yang salah dan menyarankan koreksi.

Ahli Bahasa dan ilmuwan computer bekerja sama untuk mengajarkan tata Bahasa mesin, seperti yang diajarkan disekolah, mesin diberi makan dengan jumlah berlebihan data Bahasa kualitas tinggi, diatur sedemikian rupa sehingga mesin dapat memahaminya. Jadi, ketika anda salah menggunakan satu koma, editor akan mendainya dengan warna merah dan meminta saran

  • Search and Recommendation Algorithms

System rekomendasi cerdas ini mempelajari perilaku dan minat anda dari aktivitas online anda dan menawarkan konten serupa kepada anda. Pengalaman yang dipersonalisasi dimungkinkan dengan pelatihan berkelanjutan. Data dikumpulkan di frontend, disimpan sebagai data besar dan dianalisis melalu Machine Learning dan Deep Learning. Itu kemudian dapat memprediksi preferensi and dengan rekomendasi yang membuat anda tetap terhibur tanpa harus mencari lebih jauh.

Karena search engine terdiri dari kode-kode, teknologi pemrosesan Bahasa alami membantu aplikasi ini untuk memahami manusia. Bahkan, mereka juga dapat memprediksi apa yang ingin ditanyakan manusia dengan mengumpulkan pencarian peringkat teratas dan memprediksi query mereka saat mereka mulai mengetik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline