Lihat ke Halaman Asli

Poloria Sitorus

Mantan Jurnalis yang ingin terus menulis. Pecinta Novel, Dongeng dan Puisi. Hobi nulis, baking cake dan berkebun.

Mau Cari Jodoh? Makan Rujak di Simpang Jodoh Medan Yuk

Diperbarui: 9 Desember 2018   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (kompas.com)

Dulu, Kota Medan dikenal dengan nama "Tanah Deli." Sebagaimana dilansir di (id.m.wikipedia.org/Sejarah-Kota-Medan), konon pada masa penjajahan, Belanda mengalami banyak kesulitan untuk menaklukkan Tanah Deli.

Untuk menguasai Sumatera dan Tanah Deli, Belanda harus mengalami banyak perang dan kerugian besar. Selain harus berperang melawan Raja Sisingamangaraja ke-XII dari daerah Toba, Belanda juga harus bertempur dengan pasukan perang Kaisar Bangun "Si Gara Mata" dari Tanah Karo dan Iskandar Muda dari Aceh.

Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, juga dikenal sebagai kota dengan penduduk paling multi-etnis. Berbatasan dengan Selat Malaka, menjadikan Medan sebagai kota perdagangan, industri dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.

Barangkali hal ini menjadi salah satu faktor pendorong keanekaragaman etnis pendatang ke kota ini. Sehingga turut mempengaruhi keragaman suku, etnis, budaya dan tentunya menjadikan Medan sebagai kota dengan beragam kuliner yang khas dengan citarasa unik yang berbeda dengan citarasa kuliner dari daerah lain.

Medan selalu menawarkan keistimewaan tersendiri. Mulai dari keragaman etnis, budaya, adat istiadat, destinasi wisata dan beragam kulinernya yang bahkan hampir mustahil ditemukan di kota-kota lainnya di Indonesia. Beberapa contoh kuliner yang sangat populer bahkan menjadi ikonik di Kota Medan selanjutnya akan kita bahas satu per satu di bawah ini.

1. Rujak Jodoh

Indonesia memiliki beragam jenis salad buah alias "rujak" hampir di setiap daerah. Jika di Pulau Batam terkenal Rujak Seraya yang menjadi salah satu kuliner ikoniknya, nah...Medan juga punya lhooo.."Rujak Jodoh".

Ketika rasa pedas-manis dan kesegaran aneka buah dipadukan di lidah. Waaooooo...eenaaakk sekali rasanya. Pokoknya melihat para penjual rujak menggiling bumbunya di telenan saja sudah bikin 'ngences' bahkan sampai 'ngiler'. Aaiiihhh...nikmat sekali memang Rujak Jodoh itu lhooo...😋

Foto Pribadi

Simpang Jodoh sendiri adalah kawasan persimpangan tempat bertemunya Jalan Besar Tembung dengan Jalan Pasar Tujuh. Konon katanya, kawasan ini menjadi tempat pertemuan para muda-mudi dan berharap akan menemukan jodohnya, sembari menikmati sepiring Rujak Jodoh. Ini kisah Bu Iken, salahsatu penjual rujak yang sudah berjualan rujak secara turun-temurun berjualan rujak sejak dari ibunya sekitar tahun 1950-an.

Tidak hanya menjadi ikonik, Rujak Jodoh kini menjadi salahsatu warisan sejarah yang harus tetap dilestarikan keberadaanya.

Semua penjual rujak di Simpang Jodoh ini sudah menetapkan standar citarasa dan "rahasia bumbu dapur" yang hanya diketahui oleh mereka sehingga citarasa semua Rujak Jodoh di kawasan itu hampir sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline