Korupsi merupakan masalah yang tidak asing lagi di negara Indonesia. Jutaan hingga miliaran rupiah uang negara digelapkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun di era teknologi informasi dan sosial media sekarang ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, Salah satunya muncul kekuatan netizen dalam membongkar kasus korupsi. Netizen memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memantau, mengungkapkan kritik dan protes terhadap Tindakan korupsi yang terjadi. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai peran netizen dalam membuka kedok koruptor, implikasi positif serta tantangan dan risiko yang mungkin akan dihadapi oleh mereka.
Dengan kemampuan berkomunikasi melalui media sosial seperti Instagram, Twitter dan sebagainya yang telah di gunakan oleh netizen untuk beraksi seperti kampanye online, menyebarkan foto dan video yang berkaitan dengan Tindakan korupsi seperti pejabat yang mempunyai barang-barang mewah namun tidak sesuai dengan penghasilan dan bukti kekayaan yang terdaftar sehingga membantu penegak hukum untuk mengumpulkan bukti dan mendapat petunjuk penting yang mereka butuhkan.
Wakil ketua KPK Alexander Marwata meminta bantuan media massa dan juga netizen untuk menelusuri dan mengungkapkan harta kekayaan tidak wajar dari para pejabat negara lalu viralkan sehingga banyak yang gerak, seperti pada kasus mantan pejabat Direktorat Jendral Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.
Membuka kedok keruptor memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai sehingga informasi yang dibagikan dimedia sosial dapat memiliki keabsahan dan kebenaran yang tinggi, karena aksi yang dilakukan oleh netizen dalam memerangi koruptor dapat berisiko, mulai dari ancaman hingga pengawasan yang ketat.
Dalam upaya memerangi kasus korupsi di Indonesia netizen mempunyai peran yang sangat penting melalui media sosial seperti, menyebarkan informasi yang akurat dengan kerjasama pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta diperlukan untuk memerangi korupsi secara efektif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H