Kelompok 20 mahasiswa Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) berinovasi dengan melaksanakan program intervensi GERMAS HARMONI (Harapan Hidup Normal Bebas Hipertensi) pada Jumat, 27 September 2024, dan Sabtu, 28 September 2024, di wilayah kerja Puskesmas Ketaping.. Program ini dirancang khusus untuk menekan angka hipertensi di masyarakat dengan pendekatan yang unik dan praktis.
Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini adalah Afifah Khairunnisa Putri Efendi, Fatma Azzara, Nabila Westi Khofifah, Niatul Aini Hendri, Radisa Audrien Fanry, Suci Khairunnisa, dan Tiara Salsabilla Irman. Kegiatan ini mendapat perhatian besar karena dihadiri langsung oleh Kepala Puskesmas Ketaping, pembimbing lapangan PBL, pemegang program PTM (Penyakit Tidak Menular), serta penanggung jawab program lansia Puskesmas Ketaping. Dukungan dari pihak puskesmas ini memperlihatkan pentingnya kolaborasi antara tenaga medis profesional dan mahasiswa dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan yang optimal.
Sasaran utama program ini adalah 34 orang masyarakat penderita hipertensi yang belum mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Para mahasiswa PBL tidak hanya fokus pada penyuluhan, tetapi juga menyediakan solusi jangka panjang melalui pemantauan dan kontrol tekanan darah secara terstruktur.
Hari Pertama: Edukasi Interaktif untuk Masyarakat Penderita Hipertensi
Pada hari pertama, mahasiswa memberikan edukasi tentang pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan metode interaktif. Masyarakat diajak untuk memahami apa itu hipertensi, bahaya yang bisa ditimbulkan, serta langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah dan mengendalikannya. Edukasi ini tidak hanya berupa ceramah, tetapi juga diiringi dengan sesi tanya jawab yang membuat masyarakat lebih aktif dan bersemangat untuk mengetahui lebih banyak tentang kondisi kesehatan mereka.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam sesi ini. Mereka tidak hanya mendengarkan, tapi juga diajak berdiskusi mengenai pola hidup sehat yang sederhana namun efektif.
Sebagai bagian dari inovasi dalam pengendalian hipertensi, mahasiswa PBL FKM Unand juga memperkenalkan penggunaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai solusi alami. Pada akhir kegiatan, TOGA dibagikan kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya mendorong penggunaan bahan alami dalam mengendalikan hipertensi.
Pembagian TOGA ini disambut baik oleh masyarakat, mengingat mudahnya perawatan dan manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari tanaman ini. Dengan menggunakan bahan alami, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir ketergantungan pada obat-obatan kimia.
Hari Kedua: Pelatihan Kader dan Pengoptimalan Kartu BARA KO DAA
Kegiatan berlanjut pada hari kedua dengan fokus pada pelatihan dan pembinaan kader kesehatan mengenai kartu kontrol tekanan darah. Kartu ini dinamakan "BARA KO DAA" (Berikan Kartu Pengingat Kontrol Tekanan Darah), yang dirancang khusus oleh puskesmas ketaping dan branding kembali oleh mahasiswa sebagai alat bantu bagi kader dan pasien dalam memantau tekanan darah secara berkala.
Pelatihan ini sangat penting karena kader kesehatan di tingkat komunitas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan. Dengan adanya kartu BARA KO DAA, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam memantau kesehatan mereka, sehingga kasus hipertensi dapat dikendalikan lebih baik.
Menurut salah satu kader kesehatan yang mengikuti pelatihan, , "Kartu BARA KO DAA ini sangat membantu. Kami bisa melihat bagaimana perkembangan tekanan darah dari setiap penderita hipertensi".
Kegiatan Ditutup dengan Foto Bersama: Kebersamaan untuk Kesehatan