Mutiara merupakan salah hasil produk lautan yang memiiki nilai estetika tinggi dan mahal sehingga digunakan sebagai aksesoris perhiasan bagi wanita. Produk mutiara yang dihasilkan oleh Indonesia dan Australia mencapai 25% produksi mutiara dunia. Mutiara diproduksi dari kerang/tiram yang berasal dari family Pteridae genus Pinctada yang mana pembentukan mutiara ini merupakan salah satu reaksi alami apabila terdapat benda asing yang masuk ke dalam tubuh kerang tersebut, misalnya pasir atau nukleus. Rasa sakit itu memerintahkan mantel pada kerang yang merupakan jaringan hidup untuk membentuk lapisan mengelilingi nukleus dan berlangsung secara alamiah.. Terdapat beberapa jenis tiram yang umum digunakan dalam memproduksi butiran mutiara bulat, diantaranya yaitu : Pinctada maxima, Pinctada fucata, dan Pinctada margaritifera.
Tiram mutiara merupakan salah satu komoditas laut yang sangat bernilai ekonomis. Mengakibatkan permintaan pasar terhadap hasil produksi utama dari tiram mutiara selalu meningkat. Tiram mutiara yang dikenal dengan Pinctada maxima ini memiliki sepasang cangkang yang menyatu pada bagian punggung dengan engsel. Kedua belah cangkang tidak akan sama bentuknya, cangkang yang satu lebih cembung dari yang lain, sisi sebelah dalam cangkang (nacre) lebih mengkilap.
Di pasar Internasional mutiara yang dihasilkan oleh Pinctada Maxima dikenal dengan sebutan Mutiara Laut Selatan (MLS) atau South Sea Pearl. Kerang penghasil mutiara ini juga dikenal dengan keindahannya dan menjadi kerang unggulan dalam pasar internasional, hal ini menyebabkan kerang mutiara selalu menjadi incaran para pembudidaya ikan di Indonesia. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan Pinctada Maxima ini membutuhkan waktu yang lama, untuk produksi sebutir mutiara laut dibutuhkan waktu sekitar empat tahun supaya menghasilkan kerang mutiara yang baru. Tentunya hal ini menyebabkan kerang mutiara semakin sulit ditemukan.
Kerang mutiara merupakan jenis hewan protandrous hermaphrodite dengan perbandingan jantan : betina adalah 1:1, protandrous hermaphrodite yaitu suatu perubahan kelamin dari jantan menjadi betina. Untuk pembiakan kerang mutiara ini sering terjadi akibat perubahan suhu yang ekstrim, atau perubahan lingkungan yang tiba-tiba. Pembiakan tiram mutiara di perairan tropis, tidak terbatas hanya satu musim tapi dapat terjadi sepanjang tahun. Akan tetapi untuk pertumbuhannya itu membutuhkan waktu yang sangat panjang, biasanya untuk pematangan gonad tiram ini membutuhkan waktu pada tahun pertama pertumbuhannya setelah mencapai ukuran 110-120 mm (11-12 cm), Gonad merupakan bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Sedangkan untuk mencapai diameter cangkang 10-16 cm pertumbuhannya berlangsung pada tahun kedua. Oleh karena itu diperlukannya budidaya untuk kerang mutiara ini.
Budidaya mutiara pertama kali dipraktekkan oleh ilmuwan Jepang yang bernama Mikimoto pada tahun 1943 melalui perjalanan uji coba penelitian yang panjang untuk menghasilkan butiran mutiara yang akhirnya ditemukan Pearl Culturednya. Hal yang menjadi dasar pemikirannya adalah ketersediaan stok butir mutiara laut asli yang sudah mulai sulit ditemui dan hampir punah. Seiring dengan perkembangan waktu dan banyaknya permintaan akan mutiara, pembudidaya tiram mutiara (P. maxima) pada beberapa daerah di Indonesia harus memesan benih dari luar daerah atau dari perusahaan lain.
Berikut beberapa tahapan dalam konservasi atau budidaya kerang mutiara, yaitu:
1. Penyediaan benih
Benih biasanya didapat dari hasil tangkapan alam. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi kini benih tiram ini sudah dapat dihasilkan dari proses pembenihan di hatchery.
2. Pembesaran
Tahapan produksi mutiara sebagai berikut :
- Memilah tiram dewasa untuk disuntik. Pemilihan ini didasarkan dari ukuran umur dan kondisi kesehatan tiram.
- Menyiapkan potongan mantel (saibo) berukuran sekitar 4-5 mm dan inti berukuran 3,03 - 9,09 mm. Potongan tersebut diambil dari tiram yang sengaja disiapkan atau dikorbankan untuk keperluan itu.
- Melemahkan tiram untuk memudahkan pembukaan cangkang saat penyuntikan inti dan transplantasi potongan mantel.
- Menorehkan irisan pada pangkal kaki menuju dekat gonad
- Mengangkat ganja baji dan menutup cangkang. Lalu meletakkan tiram ke dalam keranjang
- Merawat tiram dengan cara membersihkan keranjang dan cangkang tiram dengan menggunakan sinar X-ray
- Memindahkan tiram ke dalam wadah pemindahan untuk menjaga kebersihan tiram mutiara setiap bulan kantong dan tiram harus dibersihkan.
3. Pengendalian hama di lingkungan kerang