Lihat ke Halaman Asli

Siti Yuhroh

Mahasiswa

Dampak Virus Corona terhadap Perekonomian Desa

Diperbarui: 9 Mei 2020   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.

Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

 Gejala virus corona dimulai dengan batuk kering dan diikuti dengan gangguan pernafasan. Batuk ini adalah batuk yang terus menerus selama lebih dari satu jam, atau mengalami batuk rejan selama tiga kali dalam periode 24 jam.

Biasanya lima hari secara rata-rata bagi orang untuk menunjukkan gejala, kata para ilmuwan, namun bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat terjadi. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan masa inkubasi sampai sekitar 14 hari.

Dampak virus corona bagi perekonomian UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sangat nyata. Dilansir dari BBC Indonesia, hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi UMKM Indonesia sendiri, yaitu Ikhsan Ingatubun. Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan tidak pergi keluar untuk melakukan aktivitas biasanya.

Salah satu kegiatan yang menghilang dari rutinitas adalah tidak berbelanja ke luar rumah melalui UMKM yang ada. Karena inilah, UMKM kesulitan membayar biaya-biaya yang ada. Hal itu seperti gaji dan honor pekerja, serta biaya-biaya operasional dan nonoperasional lainnya.

Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja tidak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung dan tidak punya pilihan lain. Pasalnya, mereka tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk hidup di tempat perantauan. Mau tidak mau, pulang ke rumah adalah hal yang harus dilakukan untuk bertahan hidup.

Dari dampak yang sudah terpapar diatas, penulis ingin memaparkan bagaimana kondisi masyarakat desa ditengah Social Distancing?  Dan bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Desa ditengah Social Distancing?

Berdasarkan latar belakang dan masalah diatas, penulis tertarik untuk membuat karya yang berjudul "Dampak Virus Corona dibidang perekonomian Desa" untuk memberikan informasi seputar Dampak dari Virus Corona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline