Suara beutiful khas jawa timur menggema terdengar dalam suatu pelatihan. Berbagi ilmu itulah amalan Bunda Diah litasari penemu metode KUBACA, direktur PT KUBACA, ketua gerakan anak Indonesia membaca. Siang itu bunda menyihir para peserta sebagai para sahabat kecil yang senang membaca juga sebagai seseorang yang mahir menularkan ilmu membaca.
Mengapa membaca ?
Membaca merupakan sebuah alat memperoleh informasi baru, memperjelas informasi yang sudah ada dalam memori anak, dan juga memperkaya gagasan.
Mengapa membaca dengan kata ?
Sejak dalam kandungan memori anak telah menyimpan kata. Usia 2-4 tahun anak menyimpan 12.000-14.000 kata. Anak mendengarkan kata ketika melakukan interaksi dengan sekelilingnya. Anak berbicara kata ketika melakukan interaksi dengan lingkungannya, Anak “membaca” kata ketika melihat sekelilingnya.
Kapan Anak mulai membaca ?
Sejak dalam kandungan, sejak lahir dan ketika anak mulai berbicara atau berinteraksi adalah masa terbaik anak mulai membaca. Kenapa? karena ketika anak dalam kandungan 4 bulan indera pendengarannya telah berfungsi dan ketika lahir, sensorimotor anak sudah berfungsi. Pada saat itulah alangkah baiknya anak mulai membaca.
Bagaimanakah mengajarkan membaca?
Cara pertama “Menyiapkan anak membaca (pre reading)” yaitu dengan cara membacakan cerita, mengenalkan anak dengan berbagai buku, mengajarkan cara membuka buku halaman demi halaman serta menunjuk kata-kata yang di baca. Kedua “mengajarkan anak membaca” yaitu dilakukan dengan cara membaca kata yang ada di sekeliling anak (produk makanan, minuman, mainan, ataupun semua produk yang berlabel), Membaca nama diri, dan anggota keluarga yang lain, merangkai kata menjadi kalimat sederhana, Mengenal huruf yang menyusun kata.
Sahabat, “KUBACA” merupakan salah satu cara menyihir anak bukan lagi bisa membaca, namun senang membaca. Wahyu pertama yang di terima oleh Nabi muhammad SAW yang disampakan Malaikat Jibril tidak lain adalah Malaikat Jibril memerintahkan “iQra!” (bacalah! ) sampai tiga kali sehingga akhirnya nabi membaca “Iqra bismi robbikalladzi kholaq, kholaqol insaana min alaq, iqra warobbukal akram, alladzi ‘allama bilqolam, ‘allamal insana malam ya’lam”.
Anak mempunyai memori yang sangat kuat, yang kita ajarkan di masa kecilnya dibawanya sampai tua. Sungguhlah besar jasa seorang pendidik. lebihnya para pendidik anak yang pemula. Karena pendidiklah yang menanamkan berbagai macam tanaman ilmu. Tak lepas dari peranan orang tua tentunya. Terima kasih Bunda Lita “KUBACA” adalah kado terbesar untuk para anakku. Terima kasih bunda...
Semangatlah para pendidik anak pemula semoga engkau menjadi penghuni surga yang pertama.. Amiin..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H