Lihat ke Halaman Asli

Siti Vivi Ulfiah

Haiii Haiii panggil Vivi Ajha🤗

Globalisasi dan Pendidikan Islam

Diperbarui: 29 November 2021   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. GLOBALISASI

Globalisasi dan pendidikan islam dalam umumnya, yaitu dari istilah globalisasi yang mempresentasikan dalam sebuah proses yang berintegrasi internasional yang berlangsung melalui sebuah pertukaran dalam pandangan di dunia dalam pemikiran, produk, dan juga berbagai aspek budaya lainnya. 

Dalam pengertiaannya secara etimologis, globalisasi ini berasal dari bahasa inggris yaitu, globaliziie yang mempunyai arti regular secara yang teratur.  Dan menambahkan kata ahiran ''isasi'' yaitu pada kata globalisasi berarti proses global. Jadi pengertian globalisasi ini dapat disimpulkan bahwasanya adalah proses dimana informasi, pemikiran, gaya hidup dan juga sebuah teknologi yang bersifat global.

Adapun Ciri-ciri globalisasi sebagai berikut:

a. Munculnya kemajuan dan perkembangan teknologi berbagai aspek, yaitu semisal dengan hadirnya internet, yang membuat komunikasi antar teman, saudara, menjadi lebih efisien.

b. Munculnya sebuah kerja sama yaitu antara beberapa negara didunia yang dimana menimbulkan ketergantungan antara pasar dan produksi ekonomi di negara tersebut.

c. Munculnya berbagai masalah umum yang harus dipecahkan, misalnya itu polusi, krisis multinasional, dll.

Lalu, dengan seiring perkembangannya zaman dan teknologi, pertukaran budaya menjadi lebih mudah dan cepat untuk saling mempengaruhi yaitu seperti budaya Kpop yang sekarang sedang ramai yaitu tidak hanya di negara indonesia saja melainkan, diseluruh dunia.  Globalisasi yang semakin cepat berkembangnya ini, akan mempengaruhi kehidupan manusia diberbagai negara-negara dunia. Efek ini terdapat dua yaitu efek negatif dan efek posetif.

Dampak Negatif:

a. Globalisasi membuat hidup yang konsumtif yaitu dari pertumbuhan industri yang begitu pesat membuat penyediaan benda kebutuhan warga yang begitu melimpah sehingga pada ahirnya warga tertarik dengan dengan begitu mudah untuk konsumsi benda dengan banyaknya sebuah opsi yang terdapat.

b. Perilakusi yang individualistik bahwasanya warga itu merasa dimudahkannya dengan adanya teknologi yang semakin maju dan mereka merasa tidak membutuhkan bantuan orang-orang yang ada disekitarnya melainkan, mereka itu lupa bahwasanya mereka adalah makhluk sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline