Lihat ke Halaman Asli

sitiuna

Mahasiswa

Krisis Kesejahteraan Guru

Diperbarui: 16 Desember 2024   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

   Pada tanggal 25 November merupakan hari guru nasional,namun kenyataan yang terjadi saat ini masih banyak guru yang masih belum tersejahterakan, mereka bahkan sudah puluhan tahun mengajar, tetapi itu semua belum terbayarkan dengan usaha yang mereka lakukan, namun apa yang terjadi guru tersebut hanya diam serta berharap ada bantuan dari pemerintahan, khususnya para guru yang diperdesaan, mereka rela mengajar muridnya mulai dari pagi hingga sore, bahkan ketika jalan rusakpun, dan melewati lumpur, serta sungaipun mereka akan melakukanya demi memberikan ilmu mereka untuk anak anak bangsa yang akan mewarisi masa depan yang akan datang.

     Saat ini guru bukan hanya gaji sedikit saja, tetapi harus mengahadapi para murid yang menghadapi teknologi saat ini, dan itu akan berdampak positi atau negatid bagi mereka, ketika murid sekarang sudah berdampak negarif dari teknologi saat ini khususnya hp, maka mereka akan seenak nya dikelas seperti:

     1. Mereka tidak mendegarkan guru menerangkan

   Ketika murid yang terlalu fokus kepada teknologi, merekq akan menganggap pelajaran itu tidak penting, mereka hanya memperhatikan namun tidak memahami, dan bahkan berbicara didalam kelas

    2. Tidur didalam kelas

   Keseringan bermain hp hingga begadang akan membuat murid tidak akan fokus dengan pelajaranya, karna mereka akan merasakan lelah, dan mengantuk, sehingga mereka harus tidur dikelas

  3. Ketika guru memberikan arahan kepadanya murida itu akan melawan

  Sudah banyak sekali contoh kejadian yang dimana ketika guru menasehatinya, memberikan arahan, bahkan disuruh untuk sholat saja, murid tersebut memberontak serta tidak terima dengan arahan gurunya dan sampai mempejarakan gurunya.

   Sudah banyak sekali keadilan guru tidak ditegakan, guru dianggap remeh, dianggap tidak penting, mungkin tanpa guru, tidak akan terciptanya penerus bangsa yang pintar, dan negara yang sukses. Hal ini pemerintah harus lebih memperhatikan lagi bagaimana nasib guru yang belum tersejahterakan, dan membuat suatu kebijakan dari mentri pendidikan bagaimana membentuk jadi diri para murid disekolah agar lebih menghargai para guru.

Siti Khairuna, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline