Lihat ke Halaman Asli

Dapur Keakraban

Diperbarui: 16 Desember 2024   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dulu setiap pagi sebelum aku dan adik-adikku berangkat sekolah ibuku selalu menyiapkan sarapan, beliau bilang supaya semangat belajarnya kalau perut tidak lapar dan ibu tidak risih kalau mau jajan walaupun ibu tidak tahu proses pengolahan dan bahan-bahan yang digunakan dalam jajanan itu.

Untuk makan sore atau makan malam aku dan adikku sering dilibatkan walaupun cuma nyisir bawang merah, ikut ngulek bumbu atau mencuci bahan- bahan untuk dimasak. Senang bukan main karena diwaktu itu aku dan adik  bisa saling tukar cerita pengalaman di sekolah baik suka atau duka, kalau ada kejadian lucu  di kelas, kami ulang lagi sampai seperti sedang akting dan kami tertawa bersama , ibu ternyata menjadi pendengar setia terbukti ibu kadang menyela memberikan amanat harus bisa membedakan mana humor  dan mana ngeledekin orang.  Di dapur kadang menjadi tempat praktek matematika, ibu mengajarkan memotong bahan yang berbentuk persegi atau bulat tanpa bantuan rumus matematika hanya dengan naluri saja  bisa memotong  yang hasilnya bisa  sama.  Keakraban di dapur sampai kini masih terkenang dalam ingatan dan mencoba ku praktekkan sesudah berkeluarga. Sambil memasak ibu sering memberikan nasehat yang kami tidak merasa digurui atau dihakimi

Ibu juga sering mengamanatkan pada anak- anaknya untuk bisa masak, bisa mengolah makanan karena kita akan menjadi orang kreatif untuk bisa menyajikan hidangan yang tidak membosankan, malah dikangeni dan yang terpenting akan mengurangi pengeluaran "domestik".

Hal lain yang lebih luar biasa dari racikan bumbu - bumbu yang sering ibu ajarkan mencerminkan adanya  harmoni, keseimbangan dan kreatifitas dalam kehidupan. Bumbu bukan hanya elemen yang memberi rasa pada makanan, tetapi mencerminkan bagaimana elemen kecil dalam hidup jika dipadukan dengan tepat akan menciptakan sesuatu yang luar biasa.

1. Keseimbangan

Setiap bumbu memiliki rasa unik, asam, manis, asin, pahit, pedas, jika dipadukan dengan takaran yang pas, bumbu menciptakan rasa yang seimbang.

Begitupun dalam hidup keseimbangan antara berbagai aspek, seperti bekerja dengan istirahat, kesenangan dan tanggungjawab atau memberi dan menerima adalah kunci bahagia.

2. Keberagaman

Bumbu datang dari berbagai daerah dengan karakteristik yang berbeda. Meski beragam, bisa menyatu menjadi satu kesatuan rasa.

3. Kreativitas

Cara menggunakan bumbu seting kali mencerminkan kreativitas seorang koki. Bumbu yang sama bisa menghasilkan rasa yang berbeda tergantung cara penggunaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline