Lihat ke Halaman Asli

Siti Swandari

Penulis lepas

[Cinta] Sentuhan Bianglala

Diperbarui: 14 Maret 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Memang, satu tahun bukan masa singkat untuk suatu gandeng hati.

Dahulunya kuanggap engkau ditakdirkan menjadi penjaga nyawaku,  pengawal raga ini guardian heart bagiku

Kemudian ada sapa, tatap mata, sipu senyum, bincang asyik, sampai keluar dari topik utama kita, tentang sakitku.

Bahkan menyentuh hal pribadi, tentang orang terdekat yang telah meninggalkan kita, juga banyak hal lain yang  lebih menarik dan ngetrend.

Jajak hati ini mulus, apa adanya, tidak ada letupan, hentakan atau gejolak emosi berbelit mendebarkan.

Sebetulnya mengherankan, kita punya watak berbeda jika tidak dikatakan bertolak belakang

Engkau yang begitu tenang, sabar,  serius, teliti serta hati-hati, sebagai seorang dokter,  sedangkan aku, pasienmu, suka bercanda, menggoda, tertawa, jahil dan sedikit sembrono.

 Engkau tergetar ya ? ... ahai, aku   si penebak jitu, karena tatapan mata, binar tulus, langkah perhatianmu, sulit berdusta ... mmm, barangkali ada invisible hand yang mengatur semua ?

Wahai pengawalku, kau lihat tangga bidadari indah diatas, ...  binarnya mempesona hati rintih ini.

Tetapi perhatikanlah, pasti ada tanda tanya disana.

Dia akan menjadi saksi bukti wisata kita selanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline