Di Surabaya saat ini banyak terjadi lansia yang kesasar atau nyasar, ini dalam arti sebenarnya loh. Karena para lansia itu jika keluar rumah, banyak yang lupa jalan balik pulang.
Beliau kesasar atau nyasar ketempat yang melenceng jauh dari kediaman, pamitnya hanya beli kudapan sebentar diwarung yang dekat.
Keluarga pasti jadi kalang kabut, karena lama belum kembali, dicari sana sini, sampai mereka akhirnya minta tolong mencarikan kerabat yang hilang itu lewat media/radio.
1. PIKUN.
Permintaan tolong dari para kerabat hampir terjadi setiap minggu, bisa dua tiga kali, terpampang di online, lengkap komplit dengan foto dan jati diri serta ciri khasnya.
Kebanyakan beliau pikun, karena sepuh sudah pensiun, pernah stroke atau sebab lain. Beliau lali lupa segalanya, jika ditanya nama, alamat, mereka malah tambah bingung, kosong.
Dan saya selalu tertegun, terhenyak membaca berita seperti itu, karena usia para lansia yang pikun itu setara dengan umur saya, 70-an.
Bahkan lebih prihatin waktu menengok ada kerabat yang sakit. Dia kok lupa babar blas dengan saya, sehingga komunikasi terputus, gak nyambung, ngalor ngidul, tanya jawab ulang terus. Biasanya kami ramai gurau, berseloroh, dalam kekeluargaan kami cukup dekat dan akrab.
Aduh, rasanya saya tidak ingin jadi seperti itu, maaf, sepertinya tampak agak bloon, ... padahal umur beliau setara dengan saya.
Jadi waktu kontrol bulanan ke Rumah Sakit , saya memerlukan mendatangi beberapa dokter dan menanyakan cara yang tepat untuk menanggulangi jangan sampai otak saya cepat luruh dan menjadi pikun.
Faktor usia dan juga karena saya pernah jatuh sakit, menjadi pertimbangan yang serius.