Lihat ke Halaman Asli

Siti Swandari

Penulis lepas

Dyah Ayu Sekar Arum

Diperbarui: 13 November 2018   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kepoan.com

Senyampang masih menunggu  makanan yang kita pesan, aku segera beranjak ke super market, persis  didepan food court itu.

Mengambil beberapa keperluan bulanan untuk rumah, juga  pernak pernik kecil keseharian lain yang dibutuhkan  -- dan karena sudah terbiasa serta hapal,  jadi cepat bisa kulakukan.

Selesai semua, aku ke kasir, membayar belanjaanku, dan dengan agak gesa  kembali  menuju ke gerai makanan didepan supermarket itu.

Kelihatan suami dan anakku  masih disana, mereka sambil sedang menikmati hidangan yang tadi sudah dipesan.

" Put .. Puteri ... " seseorang menyapaku dan memegang bahuku, aku menoleh, memperhatikan, kaget,  kukerutkan kening.

" Mmmm, ... eh Arum ya ? " dia tersenyum, sebenarnya agak lupa lupa ingat, tapi kejutan juga aku segera bisa mengingatnya.

Kita berpelukan, dan samar terciun parfumnya yang lembut, bau melati segar, kukerutkan alis : " Bagaimana kabarmu sekarang, berapa anakmu ?" tanyanya.

Aku menunjuk pada food court : "  Itu keluargaku -- itu suami dan anakku.."

Dia memperhatikan sekejap, dan cepat alih pandang  padaku kembali.

"Lha kabarmu bagaimana sekarang, berapa anakmu ?"  aku ganti tanya, dia seperti kaget, kemudian tiba-tiba saja beranjak meninggalkan aku

"Maaf, anakku sakit dirumah, aku harus segera pulang,..." katanya dan terus menjauh, heran juga, kupandangi dia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline