Praktik Baik, Memaksimalkan Konsentrasi Siswa dengan Ice Breaking "Ular vs Ulat' di SMPN 2 Kolaka
Oleh Siti Sulamah
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Faktor internal berupa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, maupun faktor eksternal, termasuk kesiapan guru dalam melaksanakan Pembelajaran. Guru atau pendidik mempunyai peranan yang sangat dominan dalam menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran. Sebelum berhadapan dengan siswa di dalam kelas, seorang guru harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya. Hal ini bertujuan agar Proses Pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa dapat meraih hasil belajar seperti yang diinginkan.
Sebelum melaksanakan Proses Belajar Mengajar, siswa maupun guru seharusnya sama-sama 'siap' untuk belajar mengajar. Secara psikologis, siswa yang siap mengikuti pelajaran akan lebih mudah menerima dan menyerap pelajaran. Guru selayaknya menguasai dan menerapkan berbagai teknik atau cara yang dapat membantu siswa agar benar-benar 'siap' untuk belajar.
Salah satu teknik atau cara untuk menciptakan kondisi agar siswa 'siap dan fokus' belajar yaitu ice breaking. Ice breaking yaitu kegiatan yang dilakukan untuk 'memanaskan suasana'. Dengan ice breaking diharapkan mampu mengubah perasaan yang kurang 'enak', seperti jenuh, capek, malas, atau ogah-ogahan menjadi enjoy, bersemangat, dan tentu saja rasa senang.
Salah satu jenis ice breaking yang bisa dipakai untuk membantu siswa siap berkonsentrasi atau siap fokus yaitu permainan 'ular vs ulat'. Ice breaking ini berisi pembalikan logika. Mirip dengan 'gajah vs semut'. Menurut logika ular itu panjang. Sedangkan ulat itu pendek. Kata panjang, -- keadaan ular- biasanya dilambangkan dengan cara merentangkan kedua tangan secara maksimal. Sedangkan kata pendek- keadaan ulat- disimbulkan dengan cara sedikit merentangkan tangan dengn jarak sekitar 3-5 cm. Kegiatan ini perlu mengkoordinasikan tiga hal, yaitu telinga, otak, dan psikomotor. Telinga mendengar instruksi, kemudian mengirimkan ke otak, lalu otak memberi komando kepada tangan/psikomotor untuk melakukan gerakan.
Berikut ini adalah langkah-langkahi ice breaking 'ulat vs ular'.
- Guru memberi penjelasan tentang ice breaking 'ular vs ulat'.
- Ingatkan siswa untuk fokus mendengarkan instruksi!
- Jika guru mengucapkan kata 'ular', maka siswa menjawab denga kata 'panjang! Dan sedikit merentangkan tangan ke depan dada dengan jarak 3-5 cm.
- Jika guru mengucapkan kata 'ulat', maka siswa menjawab dengan kata 'pendek' dan merentangkan kedua tangan secara maksimal.
- Ulangi beberapa kali dengan mengucapkan secara selang-seling anatar ulat dan ular, dan pada kata terakhir, siswa harus menjawab dan melakukan gerakan seperti yang sudah ditentukan. Misalnya: ular..., ular..., ulat..., ular...ulat! berarti siswa haru menjawab 'pendek' dan merentangkan tangan sedikit. Demikian seterusnya.
- Jika ada siswa yang salah menjawab atau melakukan gerakan, maka dia kena sanksi dan diminta maju ke depan.
- Setelah ada 2-3 orang yang melakukan kesalahan, hukum mereka dengan mengucapkan kalimat, misalnya: Tujuh tusuk sate, sate tujuh tusuk (tidak boleh ad huruf atau kata yang salah, tertukar atau ucapan yang tersendat).
- Siswa yang lain secara bersama-sama menghitung berapa kali 3 orang siswa tadi mampu mengucapkan kalimat-kalimat tersebut.
Catatan:
- Durasi ice breaking harus diperhatikan dengan ketat.
- Hukuman atau sanksi bisa diganti!
- Ice breaking ini bisa dipakai di awal pelajaran maupun di tengah-tengah pelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI