Proses kegiatan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Dimana guru sebagai pendidik sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran menjadi salah satu patokan guru dalam mengajarkan peserta didik, apabila tujuan pembelajaran belum dapat tercapai maka guru harus mengevaluasi kembali proses kegiatan pembelajaran. Tentu hal ini tidaklah mudah, guru harus mengetahui dimana kesalahan saat pembelajaran berlangsung.
Satu diantaranya yang terdapat faktor penghambatnya adalah faktor eksternal, yaitu lingkungan belajar peserta didik. Jika keadaan disekitar tidak mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka hal tersebut akan mempengaruhi aspek psikologis anak. Selanjutnya anak akan merasa jenuh dan kehilangan semangat belajarnya, sehingga tidak dapat menerima pembelajaran yang disampaikan guru dengan baik. Belajar akan efektif bila proses pembelajaran dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan (joyfull learning). Untuk itu guru perlu melakukan pembukaan sebelum melakukan pembelajaran yang menyenangkan untuk membangkitkan semangat peserta didik.
Ice breaking menurut M.Said (2010:1) yang dimaksud ice breaking adalah permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok. Ice breaking merupakan opening pembelajaran zaman sekarang yang dapat membuat suasana kelas menyenangkan. Menyenangkan bukan berarti guru dan peserta didik hanya bermain dan tertawa saja. Menyenangkan dalam artian peserta didik di kelas dapat merasa enjoy dan rileks, tidak merasa terintimidasi atau tertekan dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran kembali semangat dan kembali seperti keadaan semula (lebih kondusif), siswa juga akan mudah menerima perkataan yang disampaikan guru.
Ice breaking dapat dilakukan dengan berbagai bentuk aktivitas, yaitu sebagai berikut:
- Games atau permainan
- Games saat ini juga menjadi alternatif guru, dosen, pelatih dan pembicara untuk memecah kebekuan dan membuat suasana menjadi menyenangkan. Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara bermain game untuk bersenang --senang dan bermain game untuk keperluan belajar. Bermain game sekedar untuk kesenangan tidak dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Game untuk belajar mengandaikan bahwa game memang sengaja didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu atau disebut game-based learning. Guru melakukan game sebagai sebuah kegiatan pembelajaran.
- Lagu atau nyanyian yang disertai gerak tubuh
- Lagu atau nyanyian ini juga banyak digunakan dalam ice breaking. Cara bermainnya yaitu dengan cara memutar lagu lalu mengajak audiens bernyanyi atau bergerak bersama-sama. Guru juga bisa merancang gerakan atau koreo yang mendukung nyanyian atau lagu dan dimasukkan ke materi pembelajaran. Contoh permainannya yaitu dengan bernyanyi lagu "Pegang Apa Sekarang" guru memberi arahan pegang mata, tetapi guru memegang telinga sebagai pengecoh peserta didik untuk mengetahui tingkat kefokusannya.
- Selain dari beberapa ice breaking diatas, guru juga bisa menerapkan ice breaking yang ada di Youtube atau media sosial lainnya. Sudah begitu banyak referensi ice breaking, sehingga menjadikan guru lebih mudah untuk mencontohnya dalam mengajarkannya di dalam kelas. Tinggal bagaimana kemauan guru dalam menggunakan dan menerapkannya di dalam kelas. Sebaliknya jika guru tidak ada kemauan maka hal apapun akan terasa sulit. Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju dan semakin banyak guru-guru yang sadar akan kebutuhan peserta didiknya untuk tetap semangat dalam belajar.
- Daftar Pustaka
- M. Said. 2010. 80+ Ice Breaker Games-Kumpulan Permainan Penggugah Semangat. Yogyakarta: Andi Offset. hlm.1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H