Lihat ke Halaman Asli

Siti Sri Susanti

Belum bekerja

Lestarikan Tradisi: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berpartisipasi dalam Pelaksanaan Nyadran di Makam Siwatu

Diperbarui: 21 Juli 2024   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Partisipasi Aktif Mahaswa KKN UIN Walisongo di Makam Siwatu Desa Sidalang Kecamatan Tersono

Batang, 18 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Posko 65 turut berpartisipasi dalam acara Nyadran Makam Siwatu yang diselenggarakan untuk menghormati para leluhur desa, yakni Simbah Wali Aking, Simbah Wali Thawaf Dawwam, dan Simbah Wali Ngergo. Acara ini berlangsung meriah dan penuh khidmat di Desa Plosowangi dan Sidalang.

Acara yang dipandu oleh Pak Ahmad Azim ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ust. Nasirin dari Kendal. Lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan mengawali rangkaian acara dengan penuh keberkahan dan ketenangan, mempersiapkan hati para jama'ah untuk mengikuti keseluruhan acara dengan khidmat.

Setelah pembacaan Al-Qur'an, acara dilanjutkan dengan tauziyah yang disampaikan oleh Drs. K. Sulthon Sya'ir, pengasuh Pondok Pesantren Plumbon Limpung. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga tradisi Nyadran sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan terhadap para leluhur. "Tradisi Nyadran ini bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana memperkuat ikatan sosial dan spiritual di tengah masyarakat," ujarnya.

Sambutan pada acara ini disampaikan oleh beberapa tokoh penting, dimulai dari Ketua Panitia Bapak Bisri Isrokhim yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya acara ini. "Kami sangat berterima kasih atas partisipasi semua pihak dan juga para mahasiswa KKN yang telah membantu kami dalam persiapan dan pelaksanaan acara ini," tutur Bapak Bisri.

Kepala Desa Plosowangi, Bapak Sutrisno Mugiyanto, S.Pd., memberikan sambutan yang menekankan pentingnya peran serta generasi muda dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai lokal. "Saya sangat senang atas partisipasi aktif adik-adik KKN dalam acara Nyadran di Makam Simbah Wali Aking, Simbah Wali Thawaf Dawwam, dan Simbah Wali Ngergo. Semoga dengan mengikuti acra ini dapat menambah wawasan dan pengalaman adik-adik KKN dalam bermasyarakat," ujarnya. Kepala Desa Sidalang, Mulyadi, S.Km., M.M., juga memberikan sambutan yang mengapresiasi keterlibatan mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam acara ini. "Partisipasi aktif mahasiswa KKN dalam acara ini menunjukkan bahwa generasi muda sangat peduli dengan warisan budaya lokal kita," tambah Mulyadi.

Kehadiran mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 65 dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga ikut membantu dalam berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan acara. Selain itu, mereka juga belajar tentang tradisi lokal, serta turut menyebarkan semangat kebersamaan dan gotong royong. Partisipasi aktif mahasiswa KKN ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya dan tradisi yang ada di masyarakat.

Salah satu Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 65 mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut serta dalam acara ini. "Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara Nyadran kali ini. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami untuk belajar dan terlibat langsung dalam tradisi masyarakat," ujar Siti Sri Susanti salah satu anggota KKN posko 65 UIN Walisongo Semarang.

Acara Nyadran Makam Siwatu ini tidak hanya mempererat silaturahmi antarwarga desa, tetapi juga menjadi momen penting bagi mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 65 untuk belajar dan berkontribusi dalam masyarakat. Dengan berpartisipasi dalam acara ini, mereka mendapatkan pengalaman berharga tentang nilai-nilai tradisi dan kebudayaan lokal yang mungkin tidak mereka dapatkan di tempat lain.

Secara keseluruhan, acara Nyadran Makam Siwatu ini berjalan dengan sukses dan penuh makna. Partisipasi aktif mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 65 menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan acara ini, menunjukkan bahwa tradisi dan budaya lokal tetap dapat lestari dengan keterlibatan dan dukungan generasi muda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline